REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi tengah disorot publik lantaran menerapkan aturan berseragam bagi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang tidak mengakomodasi jilbab. Padahal, anggota Paskibraka pada tahun-tahun sebelumnya diperbolehkan mengenakan pakaian penutup aurat untuk Muslimah tersebut.
Catatan kontroversi mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut, bukan hanya sebatas jilbab Paskibraka. Berdasarkan catatan Republika, Yudian sempat dikritik atas beberapa kebijakan dan pernyataannya di media terkait diluluskannya disertasi 'zina', Pancasila musuh agama, hingga penghapusan jilbab dari seragam Paskibraka. Berikut rangkuman dari Republika.
1. Loloskan disertasi zina
Saat menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi pernah meloloskan disertasi Abdul Aziz yang berjudul 'Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Martial'. Disertasinya menuai kontroversi karena ada pemahaman seks di luar nikah diperbolehkan dalam Islam.
Yudian yang menjabat sebagai ketua sidang disertasi bahkan memberi penilaian sangat memuaskan terhadap pemaparan Abdul Aziz. Disertasi ini awalnya, diajukan dan dirancang untuk melakukan analisis yang kritis terhadap konsep milk al-yamin Muhammad Syahrur.
Oleh karena itu, saat Aziz mengajukan proposal pun diluluskan oleh pihak kampus. Meski mendapatkan nilai sangat memuaskan, Abdul Aziz diberikan catatan untuk merevisi di antaranya judul dan poin-poin yang menimbulkan kontroversi dalam hasil penelitiannya.
Agama musuh Pancasila..