Kamis 15 Aug 2024 09:16 WIB

Paskibraka Putri Copot Jilbab, Mantan Walkot Banda Aceh Desak Presiden Bersikap

Presiden perlu bersikap sebelum Paskibraka bertugas mengibarkan bendera 17 Agustus.

Red: Mas Alamil Huda
Mantan wai kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal meminta Presiden Jokowi bersikap terkait pencopotan jilbab paskibraka putri.
Foto: Muhyiddin / Republika
Mantan wai kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal meminta Presiden Jokowi bersikap terkait pencopotan jilbab paskibraka putri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin Djamal mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengusut tuntas dugaan paksaan membuka hijab bagi Paskibraka. Illiza sudah berkomunikasi langsung dengan Menpora Dito. Ia mempertanyakan kebenaran dugaan paksaan membuka hijab tersebut.

"Sudah saya hubungi Menpora, Mas Dito, sedang cek kebenaran pemberitaan Paskibraka putri dipaksa buka hijab," kata Illiza pada wartawan, Rabu (14/8/2024).

Baca Juga

Seorang personel Paskibraka tingkat nasional 2024 ada siswi asal Aceh, Dzawata Maghfura Zukhri. Ia siswi kelas X SMAN Modal Bangsa, dan selama ini berhijab dalam keseharian. "Sangat disayangkan jika siswi berhijab dipaksa melawan perintah agamanya," kata Illiza.

"Tak ada toleransi untuk kebijakan semacam itu (diskriminatif) di Indonesia, yang mayoritas mayarakatnya Islam," ujar mantan wali kota Banda Aceh tersebut.