REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Berdasarkan pemetaan satelit Badan Penanggulangan Bencana Uni Eropa, Copernicus, kebakaran di timur laut Athena, Yunani menghanguskan 104 kilometer persegi lahan. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini juga membakar rumah-rumah dan mendorong sejumlah negara mengirim bantuan.
Pada Rabu (14/8/2024), Copernicus mengumumkan estimasi kerusakan ini satu hari setelah karhutla berhasil diredakan dalam upaya masif sebelum api menjalar ke pinggir ibu kota. Seorang pegawai pabrik tewas dalam kebakaran yang menyebar di daerah pegunungan di selatan Athena.
Sembilan negara termasuk Turki mengirimkan bantuan ke Yunani untuk meningkatkan jumlah petugas lapangan dan pesawat bomber air dan helikopter di luar Athena. Karhutla terjadi setelah gelombang panas melanda sebagian selatan Eropa dan curah hujan yang rendah di kawasan.
Menurut perkiraan terbaru oleh Observatorium Nasional Athena, selama delapan tahun terakhir, 450 kilometer persegi hutan telah terbakar di wilayah Attica yang meliputi Athena. Jumlah tersebut setara dengan 37 persen dari total luas hutan di wilayah tersebut.
Sebelumnya dilaporkan pemadam kebakaran Yunani memadamkan sisa-sisa karhutla di Athena. Kebakaran ini menewaskan seorang perempuan, membakar gedung-gedung, menghanguskan hutan kayu dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan setelah tiga hari. Tapi pemerintah memperingatkan warga tetap harus waspada. "Kebakaran masih berlanjut, belum berhasil dikendalikan," kata brigade pemadam kebakaran Yunani.
Inspektorat negara mulai melakukan asesmen pada bangunan-bangunan yang rusak. Sementara warga kembali ke properti mereka yang hangus, berharap masih dapat mengumpulkan sisa barang.
Ratusan pemadam kebakaran dibantu 12 pesawat berusaha memadam kebakaran sejak Ahad (11/8/2024) lalu. Api dimulai di pinggir hutan Kota Varnavas sekitar 32 kilometer dari Athena. Observatorium Nasional Yunani mengatakan kebakaran menghanguskan sekitar 10 ribu hektare lahan. Penyebab kebakaran belum diketahui.