Kamis 15 Aug 2024 13:10 WIB

Kampung Haji BPKH di Sukabumi Diharapkan Jadi Wisata Religi dan Tempat Manasik

BPKH meresmikan kampung haji di Sukabumi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
BPKH meresmikan Kampung Haji di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (14/8/2024). Kampung Haji adalah bantuan hunian tetap sebanyak 129 unit untuk 180 KK yang merupakan para penyintas bencana longsor.
Foto: Republika/Muhyiddin
BPKH meresmikan Kampung Haji di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (14/8/2024). Kampung Haji adalah bantuan hunian tetap sebanyak 129 unit untuk 180 KK yang merupakan para penyintas bencana longsor.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kampung Haji yang baru diresmikan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Sukabumi pada Rabu (14/8/2024) diharapkan bisa menjadi tempat wisata religi dan manasik haji. Karena, di kampung ini juga terdapat miniatur Ka'bah lengkap dengan Hijr Ismail, Sumur Zam-Zam, dan juga tempat sai. 

Kampung Haji ini dibangun BPKH pada 2023 lalu di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat. Di Kampung Haji ini, terdapat sebanyak 129 unit rumah yang dibagikan BPKH kepada penyintas bencana Sukabumi.

Baca Juga

Dalam membangun Kampung Haji ini, BPKH menggandeng mitra kemaslahatan Daarut Tauhiid (DT) Peduli. Kampung ini tampak dilengkapi sejunlah fasilitas umum, termasuk sebuah masjid yang diberi nama Daarul Hajj. Di depan masjid itulah miniatur Ka'bah dibangun. 

Direktur Utama Direktur Utama DT Peduli, Jajang Nurjaman mengatakan, minatur Ka'bah tersebut dibangun secara permanen agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk manasik haji. 

"Insya Allah ini permanen ya, jadi akan tetap ada minatur Ka'bah di sini. Jadi bapak ibu dan juga warga masyarakat bisa dimanfaatkan kedepannya untuk manasik haji," ujar Jajang saat sambutan dalam acara peresmian Kampung Haji di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Rabu (14/8/2024). 

Menurut dia, Kampung Haji sangat cocok untuk menjadi tempat latihan jamaah haji atau umrah sebelum berangkat ke Tanah Suci. Karena, tempat-tempat ibadah di Makkah juga dibangun di sini. 

"Ini lengkap ya sepaket, ini ada miniatur Ka'bah, ada Hijr Ismail, ada Jalan Sa'i Safa-Marwah, ada juga Maqom Ibrahim, dan tempat jamaratnya. Jadi ini silahkan dimanfaatkan oleh warga Sukabumi untuk latihan umroh haji dan mudah-mudahan semuanya kita bisa diundang ke Tanah Suci, amin," ucap Jajang. 

Dalam proses pembangunan Kampung Haji ini sempat mengalami kendala lantaran dilakukan pada musim hujan. Namun, karena BPKH dan DT Peduli juga berkolaborasi dengan masyarakat, pembangunannya pun bisa selesai. 

Ke depannya, kata dia, pihaknya juga akan terus membersamai masyarakat untuk membangun Kampung Haji ini, sehingga warganya bisa hidup lebih sejahtera. 

"Kita akan terus bersama warga di sini. Tidak akan ditinggalkan. Akan ada banyak program lanjutan setelah pembangunan ini. Tadi, insya Allah, melihat potensi yang ada, kita jadikan ini obyek wisata," kata Jajang. 

Tidak hanya itu, tambah dia, di Kampung Haji nantinya juga akab dilengkapi dengan pasar, serta ibu-ibunya akan dilatih untuk membuat olahan pangan halal. 

"Kemudian juga ada agrobisnisnya, dan juga penghijauan. Mudah-mudahan bisa kita lanjutkan setelah pembangunan ini," jelas Jajang.

Kampung Haji ini diresmikan oleh Kepala BPKH, Fadlul Imansyah dengan memotong pita. Menurut dia, 129 unit rumah di Kampung Haji ini dibangun dengan biaya sekitar Rp 8 Miliar yang berasal dari Nilai Manfaat atau pendapatan atas hasil pengelolaan Dana Abadi Umat (DAU), dan bukan dari setoran awal jamaah. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement