Kamis 15 Aug 2024 16:41 WIB

DPR Desak Pengusutan Tuntas Kasus Bunuh Diri Dokter PPDS Undip

Anggota DPR mengaku prihatin akan kabar mahasiswi FK Undip bunuh diri.

Ilustrasi bunuh diri
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus bunuh diri mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia harus diusut tuntas. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, Abdul Fikri Faqih.

Ia mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut total kasus bunuh diri perempuan berinisial ARL tersebut. Korban diduga mengakhiri hidupnya karena menghadapi perundungan dari seniornya di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga

"Dulu, kita pernah dengar, (di) STPDN (ada) perilaku kekerasan senior kepada junior sampai ada korban. Sekarang, kita mendengar FK yang konon sudah dari dulu seperti ini, bahkan tidak hanya (terjadi) di satu kampus ini saja. Segera usut tuntas kasus ini," kata Fikri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Ia menambahkan, jika korban membunuh dirinya karena mengalami perundungan, aparat kepolisian harus memberikan efek jera kepada pelaku. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mendorong pemerintah untuk membenahi seluruh sistem manajemen perguruan tinggi. Kalau perlu, Presiden dapat membentuk satuan tugas khusus menangani perundungan.

“Karena ini (soal perundungan) sudah lama dan membudaya, penyelesaiannya harus sistemik dan berkelanjutan dilakukan oleh satgas khusus. Ini darurat,” ujar dia.

Sebelumnya, dikabarkan di media massa bahwa seorang mahasiswi peserta program studi anestesi Universitas Diponegoro ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024). Mahasiswi tersebut diduga bunuh diri karena tidak kuat menghadapi perundungan yang dialaminya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan, pihaknya bergerak cepat dan tegas mengusut kasus itu. "Untuk memastikan apakah ini ada unsur bullying atau tidak. Mudah-mudahan dalam sepekan ini sudah ada hasilnya," kata Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement