Kamis 15 Aug 2024 18:19 WIB

Kemenko Marves: Ekonomi Terganggu Jika RI tak Lakukan Transisi Energi

Negara-negara di Eropa telah membuat Carbon Border Adjustment Mechanism.

Red: Satria K Yudha
Transisi energi (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Transisi energi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menyatakan apabila Indonesia tidak melakukan transisi energi, kondisi ekonomi dalam negeri akan terganggu.

“Buat Indonesia sendiri, tentunya climate issues dan energi transisi ini menjadi sesuatu yang sangat-sangat critical, bisa berdampak dari sisi ekonomi. Kalau kita tidak berenergi transisi, kondisi ekonomi kita tentunya akan bisa terganggu,” ujarnya dalam IDX Channel ESG 2024 Conference, dikutip di Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Saat ini, negara-negara maju seperti Eropa disebut telah membuat Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). Artinya, jika daya saing produk Indonesia tidak didorong transisi energi, maka barang-barang yang berasal dari Tanah Air bakal menjadi lebih mahal atau tak kompetitif.

Menurut dia, transisi energi memberikan banyak potensi dan manfaat terhadap sektor perekonomian. Misalnya, salah satu dari aspek konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) yang menekankan urgensi perusahaan mempraktikkan berbagai program berkelanjutan (sustainable).