REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Badan Litbang dan Diklat akan bertransformasi menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia. Berbekal pada transformasi digital yang sudah berjalan, kata dia, maka badan baru itu harus terus dikembangkan dengan pendekatan corporate university.
“Jangan kembali pada cara kerja yang lama dan manual. Terus belajar dan berinovasi, agar selalu berada di garis terdepan dalam pengembangan SDM,” ujar Gus Men, sapaan akrabnya dalam siaran pers yang diterima pada Rabu (14/8/2024).
Hal ini disampaikan Gus Men dalam acara Conference and Expose on Training (Conference Xtra) yang belum lama ini digelar Badan Litbang dan Diklat Kemenag di Surabaya. Dalam acara ini, Gus Men juga berharap perjuangan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat ini bisa menjadi legasi.
“Selamat berkonferensi, jangan lupa bergembira dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat,” ucap Gus Men.
Dia menegaskan bahwa Conference Xtra merupakan forum yang sangat terhormat. Karena kegiatan dihadiri oleh orang-orang yang bertugas mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama.
“Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) adalah tugas yang mulia, sebab dari SDM yang kompeten akan lahir ASN yang paham akan tugasnya. Dan dari SDM yang paham akan tugasnya akan lahir SDM yang melayani dengan baik, cepat, dan tepat,” kata Gus Men.
Dia pun mengapresiasi Badan Litbang dan Diklat dalam dua tahun terakhir ini. Karena, menurut dia, Balitbang telah mampu melakukan proses tranformasi yang signifikan, terutama dalam aspek kediklatan, yakni dari skema tradisonal berbasis tatap muka ke pelatihan berbasis digital.
Hal tersebut, lanjut Gus Men, dibarengi dengan kompetensi widyaiswara agar lebih baik, agile, dan adaptif. “Transformasi digital menjadi salah satu program prioritas Kemenag. Ini adalah sebuah keniscayaan karena sumber daya manusia Kemenag sangat banyak, jumlahnya lebih dari 3,1 juta,” jelas dia.
“Dengan kondisi demikian, tidak mungkin pelayanan pelatihan dilakukan secara manual,” kata Gus Men.
Lebih lanjut, Gus Men juga mengapresiasi Conference Xtra yang mengusung tema "Impactful and Joyful Learning". Menurut dia, sudah seharusnya kerja dan program Balitbang Diklat Kemenag memberikan dampak bagi perubahan organisasi dan masyarakat secara umum, sehingga inisatif untuk memperluas akses pelatihan keagamaan bagi ormas keagamaan patut terus didukung.
“Semakin luas stakeholders, maka proses kediklatan harus semakin dikembangkan agar lebih menyenangkan. Oleh karena itu, pesan dalam tema ini perlu dimaknai secara mendalam sehingga menjadi spirit untuk terus memberikan dampak perubahan yang besar bagi organisasi dan umat,” jelas Gus Men.