Kamis 15 Aug 2024 19:28 WIB

Sartika: Merdeka Itu Jauhi Bank Emok Dekati Mekaar

Program Mekaar memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha ultra-mikro.

Salah satu program Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar: Kuliner Dessrt
Foto: istimewa/doc humas
Salah satu program Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar: Kuliner Dessrt

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar Cabang Bandung, Sartika Apriliani, merasa beruntung bisa terbebas dari bank emok dan bergabung pada kelompok Mekaar. Ia adalah bagian dari 15,2 juta nasabah PNM Mekaar yang terbantu peningkatan usahanya yakni warung sembako.

Sartika juga bersyukur dipercaya sebagai ketua kelompok sehingga bisa membantu nasabah lain dalam upaya mendapatkan modal kerja. “Bukan cuma modal usaha yang diberikan Mekaar tapi juga pelatihan dan pendampingan usaha. Sejak 2016 saya bergabung menjadi nasabah Mekaar merasakan usaha stabil dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” kata Sartika, dalam siaran pers, Kamis (15/8/2024).

Sartika merasa senang dengan pinjaman tanpa jaminan dari program Mekaar dan berharap kian banyak ibu lain terbantu dan menjauhi lilitan bank emok.

“Jauh-jauh dari bank emok yang menjerat, kita maunya dekat dengan program Mekaar yang tidak hanya memberikan modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan modal sosial. Jika kita ingin merdeka sesungguhnya, gabung program Mekaar,” ungkap Sartika. 

Sekretaris Perusahaan PNM, L Dodot Patria Ary, mengatakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79  tahun ini mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju. Makna tema tersebut juga mencerminkan harapan PT PNM untuk terus melangkah, mendukung usaha ultra mikro Indonesia agar terus maju dan naik kelas.

“Sejak bergabung jadi bagian dari holding ultra-mikro yang menempatkan BRI sebagai pimpinan holding, bersama Pegadaian, PNM lebih fokus dalam menyasar usaha ultra-mikro,” ungkapnya.

Karakter usaha ultra-mikro sangat terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan. Program Mekaar juga untuk mengatasi kemiskinan bahkan kemiskinan ekstrem dengan mengintegrasikan data kemiskinan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Program Mekaar mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha ultra-mikro melalui target memperluas kesempatan masyarakat dalam mengaktualisasikan kemampuan produktifnya.

“Hal ini dilakukan program Mekaar dengan memberikan permodalan bukan saja kepada masyarakat yang memiliki usaha, melainkan juga kepada masyarakat yang belum memiliki usaha tetapi punya kemauan kuat berusaha,” kata Dodot Patria Ary.

Ia mengatakan program Mekaar mengakselerasi pelaku usaha untuk terus tumbuh guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indef (2021) mencatat penyaluran pembiayaan PNM Mekaar berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,087%. Dengan nominal (harga konstan) PDB Indonesia 2020 sebesar Rp.10.722,44 triliun, maka penyaluran pembiayaan PNM berkontribusi meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp.932,85 triliun.

LPEM FEB UI (2022) mengeluarkan hasil penelitian bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1% akan meningkatkan pendapatan per kapita debitur Mekaar sebesar 0,014%. Penerima pembiayaan PNM Mekaar memiliki pendapatan per kapita 0,139% lebih tinggi dibandingkan dengan non-penerima pembiayaan PNM Mekaar.

Dodot menerangkan dari kajian LPEM FEB UI 2022, PNM mampu membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Setiap kenaikan plafon kredit Mekaar 1% akan mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut MPI (Multidimensional Poverty Index) sebesar 0,004%.

“Keberhasilan program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah yang tercermin dari meningkatnya indikator ekonomi, sosial dan lingkungan tak lepas dari kemampuan program ini dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur produktif. Salah satu kunci suksesnya adalah pemahaman terhadap potensi lokal dan pelaksanaan mekanisme dari bawah ke atas (bottom) up dalam tiap program dan kegiatan,” papar Dodot.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement