Jumat 16 Aug 2024 00:32 WIB

Hamas tak Lagi Ikut Serta dalam Perundingan Gencatan Senjata di Gaza

Hamas menolak negosiasi gencatan senjata di Gaza dimulai dari awal.

Red: Andri Saubani
Pemimpin Hamas, Yahya Al Sinwar.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pemimpin Hamas, Yahya Al Sinwar.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menyatakan tidak akan ikut dalam perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza pada Kamis (15/8/2024). Perwakilan Hamas di Lebanon Ahmed Abdel Hadi juga mengatakan bahwa kepala biro politik Hamas Yahya Sinwar belum menyampaikan pesan apa pun melalui mediator terkait gencatan senjata.

"Semua berita di media tentang pesan dari kepala politik Hamas Yahya Sinwar tidak benar. Gerakan tersebut telah menjelaskan persyaratan untuk melanjutkan perundingan," kata Hadi.

Baca Juga

Menurut Hamas, Amerika Serikat telah melakukan "manuver serius" untuk menutupi tindakan kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu. Menurut Hadi, Hamas siap melanjutkan perundingan jika pihak lain bersedia membahas persyaratan yang diajukan pada Juli.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa Hamas berkomitmen pada perlunya gencatan senjata tetapi para pemimpinnya tidak ingin memulai proses negosiasi dari awal.

"Sebaliknya--Netanyahu berusaha memperpanjang perang dengan melakukan pembantaian di sekolah al-Tabain setelah pernyataan bersama oleh AS, Mesir, dan Qatar yang menyerukan putaran baru perundingan. Ini adalah pesan yang jelas dari Netanyahu bahwa ia tidak tertarik dengan gencatan senjata," kata Hadi.

Pada 10 Agustus 2024, otoritas Palestina mengatakan bahwa Israel telah menembakkan tiga rudal ke Sekolah al-Tabain di Gaza hingga menewaskan sekitar 100 orang yang sebagian besar adalah pengungsi yang sedang melakukan shalat subuh. Israel mengklaim bahwa para pejuang Hamas telah mendirikan markas militer di sana.

Pekan lalu, Mesir, Qatar, dan AS meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan perundingan tentang ketentuan gencatan senjata pada 14-15 Agustus 2024. Para pemimpin ketiga negara itu mengatakan mereka siap mengajukan proposal akhir untuk mencapai kesepakatan tersebut.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement