REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yohannes Ande Kala alias Joni, bocah yang dikenal karena aksinya memanjat tiang bendera, kembali menarik perhatian publik. Muncul kabar bahwa dirinya tidak berhasil lolos seleksi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan darat.
Padahal, Presiden Joko Widodo pernah menjanjikan bantuan untuk merealisasikan mimpinya menjadi anggota TNI. Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi, Joni gagal lolos seleksi TNI AD lantaran tinggi badan yang masih di bawah standar.
Dalam rekrutmen prajurit TNI, normalnya tingga badan minimal pria adalah 165 sentimeter dan wanita 160 sentimeter. Namun, ada kebijakan afirmasi di daerah tertinggal dan terluar yaitu tinggi pria menjadi 160 centimeter. Menurut Kristomei, tinggi badan Joni baru 155 centimeter.
“Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 centimeter untuk daerah tertinggal,” kata Kristomei.