REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengajukan rencana belanja negara sebesar Rp 3.613,1 triliun untuk RAPBN 2025. Hal itu disampaikannya dalam pidato penyampaian nota keuangan RAPBN 2025 di Sidang Paripurna DPR pada Jumat (16/8/2024).
"Belanja negara direncanakan sebesar Rp 3.613,1 triliun yang terdiri dari, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.693,2 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp 919,9 triliun," ujar Jokowi.
Belanja negara tumbuh 8,66 persen dibandingkan pagu dalam APBN 2024.
Kemudian, pendapatan negara pada 2025 dirancang sebesar Rp 2.996,9 triliun. Rancangan pendapatan negara tersebut hanya tumbuh 6,94 persen jika dibandingkan dengan target pendapatan tahun ini.
Angka itu terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.490,9 triliun dan PNBP sebesar Rp 505,4 triliun dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan serta keterjangkauan layanan publik.
Dengan demikian, defisit anggaran 2025 direncanakan sebesar 2,53 persen terhadap PDB atau Rp 616,2 triliun. Defisit tersebut pun lebih lebar dibandingkan target defisit tahun ini yang sebesar 2,29 persen terhadap PDB.
"(Defisit) akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati," ujar Jokowi.