Laporan-laporan ini telah mendorong lima organisasi hak asasi manusia Israel untuk mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung Israel untuk menuntut penutupan segera pusat penahanan tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (31/7/2024) menuntut pertanggungjawaban setelah terkuaknya sebuah laporan yang menyebutkan bahwa Israel menyiksa tahanan Palestina di Jalur Gaza.
Saat ditanya tentang laporan setebal 23 halaman yang diterbitkan oleh Kantor HAM PBB pada Rabu, juru bicara Stephane Dujarric mengatakan, "Reaksi kami adalah terkejut dan bergidik saat melihat laporan ini."