REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--DPRD Jawa Barat (Jabar) periode 2024-2029 mayoritas akan diwarnai wajah-wajah baru. Karena, dari 120 anggota dewan terpilih sekitar 65 persen atau 72 orang merupakan anggota baru. Sisanya, sekitar 35 persen atau 48 orang merupakan anggota dewan periode sebelumnya yang terpilih Kembali.
Menurut Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, ia berharap adanya anggota DPRD yang baru bisa besinergi dengan kinerja DPRD Jabar. Karena, Ineu optimistis sinergitas DPRD Jabar 2024-2029 tidak akan sulit dibentuk.
"Karena mereka bukan orang-orang yang baru berpolitik. Saya lihat, mereka juga ada yang sudah berpengalaman di kabupaten/kota. Ada juga, yang jadi anggota DPRD kabupaten kota naik ke provinsi. Lalu, ada yang memang sudah lama di partai dan ada yang sudah apa di organisasi-organisasi, aktivis organisasi juga banyak juga yang masuk ya di DPRD provinsi," ujar Ineu, akhir pekan ini.
Ineu mengatakan, jika melihat dari pengalaman mereka maka dirinya yakin penyesuaian itu akan cepat. Meskipun DPRD yang lama tersisa kurang lebih 35 persen atau 48 orang, sedangkan yang baru 72 orang.
Terkait komposisi perolehan kursi, partai pemenang di Jabar yaitu Gerindra memperoleh 20 kursi, kemudian disusul PKS 19 kursi, Golkar 19 kursi, PDIP 17 kursi. Kemudian PKB 15 kursi, Demokrat delapan kursi, Nasdem delapan kursi, PAN tujuh kursi, PPP enam kursi, dan PSI satu kursi. "Jumlah partainya tetap 9 fraksinya kemungkinan 8 ya, PSI bisa bergabung ke Golkar atau PAN," paparnya.
Setelah pembekalan/bimtek dan AKD terbentuk, kata Ineu, DPRD Jabar harus langsung bekerja. Karena, harus menuntaskan pembahasan APBD 2025 yang ketentuannya ditetapkan maksimal satu bulan menjelang akhir tahun atau setidaknya tanggal 30 November 2024 ini APBD 2025 sudah diketuk.