REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut perjuangan Palestina. Megawati mencontohkan Palestina sebagai bentuk perjuangan sebuah negara melawan penindasan.
Hal itu disampaikan Megawati saat berpidato di hadapan ribuan kadernya dalam rangka perayaan HUT RI di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan pada Sabtu (17/8/2024). Mulanya, Megawati menceritakan soal Pancasila yang menjadi garis hidup tata dunia baru.
"Pancasila dikenalkan oleh Bung Karno menjadi sebuah ideologi geopolitik yang dijabarkan melalui pelaksanaan konferensi Asia Afrika, lalu pidato beliau di PBB dengan nama to build the world a new gerakan non-block dan Conference of the emerging forces serta sebenarnya sudah ada sebuah gagasan untuk melakukan konferensi tiga benua yang akibat tahun 65 belum terlaksana," kata Megawati dalam kegiatan itu.
Megawati menyebut ayahnya memberikan pemikiran bagaimana bangsa-bangsa harus hidup berdampingan secara damai. Tujuannya guna membangun peradaban dunia. "Atas perjuangan Bung Karno, Maroko, Tunisia, Sudan, Al-Jazair, Pakistan, dan masih banyak negara lainnya yang akhirnya merdeka karena campur tangan Indonesia," ujar Megawati.
Oleh karena itu, Presiden ke-5 RI ini mengingatkan agar rakyat Indonesia tak melupakan proklamator bangsa. Megawati pun memaparkan sederet prestasi ayahnya di pentas dunia.
"Jangan ada orang mengatakan bahwa Bung Karno itu bukanlah bapak bangsa. Karena Bung Karno pada tanggal 15 Maret 1965 mendapat gelar sebagai pendekar kemerdekaan dan pahlawan Islam melalui konferensi Islam Asia Afrika," ujar Megawati.
Megawati mengungkapkan kemerdekaan Indonesia menjadi pemantik kemerdekaan negara-negara lain. Pada titik ini, Megawati menyinggung perjuangan Palestina melawan penjajahan Israel. Megawati mengamati perjuangan tersebut belum berakhir karena Palestina masih dijajah.
"Dengan demikian kemerdekaan Indonesia terbukti menjadi suluk kemerdekaan bagi bangsa-bangsa lain yang masih terjajah sampai hari ini. Mari kita lihat apa artinya perjuangan Palestina yang sampai sekarang belum selesai," ujar Megawati