REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Rumah sakit (RS) dan klinik di seluruh India tak bisa menangani pasien, kecuali untuk kasus darurat, pada Sabtu (17/8/2024). Hal itu karena para profesional medis di sana turun ke jalan dan berdemonstrasi memprotes pembunuhan seorang dokter perempuan di sebuah RS milik pemerintah di Kolkata.
Lebih dari 1 juta dokter diperkirakan bakal berpartisipasi dalam demonstrasi yang diagendakan berlangsung hingga Ahad (18/8/2024) pagi pukul 06:00 waktu setempat.
Manajemen RS-RS di sana mengungkapkan, fakultas dari kampus-kampus kedokteran telah diminta membantu penanganan kasus atau pasien darurat.
Di Kolkata, aksi demonstrasi tak hanya diikuti dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya, tapi juga anggota masyarakat sipil dan serta para pemimpin politik Banyak klinik swasta dan pusat diagnostik ditutup.
Lumpuhnya pelayanan medis juga terjadi di Lucknow di Uttar Pradesh, Ahmedabad di Gujarat, Guwahati di Assam, Chennai di Tamil Nadu serta sejumlah kota lainnya. Hal tersebut menjadi salah satu penutupan layanan RS terbesar dalam sejarah.
Meski pelayanan medis tak berfungsi, antrean pasien masih terjadi di sejumlah rumah sakit. “Saya telah membawa nenek saya yang sakit. Mereka (petugas medis) tidak melihatnya hari ini. Saya harus menunggu hari lain dan mencoba lagi,” ujar Raghunath Sahu (45 tahun) yang mengantre di Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit Kedokteran SCB di Cuttack.
Merespons situasi itu, Pemerintah India telah mendesak para dokter dan staf medis lainnya untuk kembali bertugas demi kepentingan publik. Dalam pernyataannya, Pemerintah India berjanji akan membentuk sebuah komite untuk menyarankan langkah-langkah guna meningkatkan perlindungan bagi para profesional layanan kesehatan.
Asosiasi Medis India (AMI) mengungkapkan, mereka sedang mempelajari tawaran pemerintah. Namun AMI menyatakan bahwa demonstrasi pada Sabtu hingga Ahad pekan ini tetap berlangsung.
Sebelumnya para dokter dan pekerja medis di India sudah menggelar unjuk rasa. Mereka memprotes pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang dokter perempuan muda berusia 31 tahun di Rumah Sakit dan Sekolah Medis RG Kar, salah satu RS pemerintah terbesar di Kolkata. Peristiwa tersebut terjadi pada 9 Agustus 2024 lalu. Pembunuhan dokter muda di Kolkata telah memantik kecaman dan protes nasional.
Sejauh ini Biro Investigasi Pusat India sudah menahan satu tersangka dalam kasus tersebut. Saat ini mereka masih melakukan penyidikan terhadap sejumlah saksi.