Senin 19 Aug 2024 10:08 WIB

Pembangunan IKN Bakal Terus Berlanjut hingga 2045

Pembangunan IKN akan tingkatkan ekonomi nasional.

Suasana IKN.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Suasana IKN.

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM PASER UTARA -- Pembangunan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, bakal terus berlanjut hingga 2045.

"Pembangunan Kota Nusantara akan terus berlanjut hingga puncaknya pada 2045," kata Staf Khusus Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw di Penajam, Ahad (19/8/2024).

Baca Juga

Pembangunan ibu kota baru Indonesia tidak akan berhenti, masih banyak tahap dan periode yang harus dilakukan, lanjut dia, sebagai proses panjang untuk mencapai tujuan akhir pada 2045.

"Kendati banyak proyek utama telah selesai, pembangunan Kota Nusantara tidak akan berhenti, tapi akan terus berlanjut," tambahnya.

Setiap tahap pembangunan ibu kota baru Indonesia berlangsung dengan cepat dan tepat waktu mencerminkan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan Kota Nusantara.

Kementerian Keuangan menyebutkan alokasi rencana anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2025 untuk pembangunan ibu kota baru Indonesia tersebut lebih kurang Rp143,1 miliar, yang merupakan anggaran dasar.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut.

Proyek besar seperti pembangunan Istana Garuda dan lapangan upacara di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ibu kota baru Indonesia telah rampung, kata Troy Pantouw, dan telah digunakan untuk pelaksanaan upacara kemerdekaan 17 Agustus 2024.

Sebagai bangsa Indonesia, ia menimpali lagi, patut bangga memiliki Ibu Kota Nusantara sebagai perjalanan luar biasa dan bersejarah terutama dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.

"Kota Nusantara adalah simbol kebangkitan baru Indonesia, dan semua rakyat adalah bagian sejarah terbangunnya ibu kota baru Indonesia itu," ujarnya.

Kesejahteraan pekerja konstruksi Kota Nusantara juga terus dijaga, dan saat ini lebih kurang 20.000 orang pekerja ditempatkan di hunian pekerja konstruksi (HPK) yang dirancang khusus, kata Troy Pantouw.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mengapresiasi perkembangan pembangunan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mulai menginap dan bekerja di Istana Negara serta Istana Garuda IKN.

"Saya mengapresiasi melihat berbagai perkembangan di IKN, Ibu Kota Nusantara (IKN). Saya juga mengapresiasi dengan berbagai percepatan pembangunan yang dilakukan di IKN," ujar Putu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (18/8/2024).

Menurut Putu, selama ini semenjak Indonesia merdeka, Indonesia belum memiliki Ibu Kota secara khusus yang dibangun dengan menarasikan kemuliaan Nusantara. Tentu, kata dia, founding father sudah memberikan berbagai komitmen bagaimana menjadi sebuah bangsa dalam semangat satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement