Senin 19 Aug 2024 14:57 WIB

Bahlil Ungkap Bakal Fokus Kerja Dua Bulan Ini, Minta Dirjen Kerja dekat Kantor Pusat

Dia harus melanjutkan optimalisasi peningkatan lifting minyak.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahlil Lahadalia resmi menjadi Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024. Ia menggantikan Arifin Tasrif. Serah terima jabatan berlangsung di Ruang Sarulla, Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024) siang WIB.

Dalam pernyataannya, Bahlil menitikberatkan pada kerja sama. Ia hanya memiliki waktu bertugas selama dua bulan. Sehingga kolaborasi menjadi sangat vital di momen seperti ini.

Baca Juga

"Kita nggak tahu apa yang terjadi di depan. Satu hal yang saya minta tolong ke bapak-ibu yang ada di sini, kita kerja sama yang baik. Yang sudah baik kita pertahankan, yang belum baik, tolong sampaikan ke saya," kata pria kelahiran Maluku Tengah itu.

Selanjutnya, ia terlebih dahulu meminta maaf, jika selama dua bulan ke depan, gaya bahasanya cenderung keras. Menurut Bahlil itu karena karakternya sebagai orang Indonesia Timur. Intinya, semoga tidak ada pihak yang tersinggung.

Lalu, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, dirinya harus melanjutkan optimalisasi peningkatan lifting minyak. Terutama di sumur-sumur idle (reaktivasi) yang dilaporkan SKK Migas.

"Jadi Ibu Dirut Pertamina (Nicke Widyawati), ini kita harus bicara detail. Karena lifting kita turun terus, konsumsi naik, impor terus, barang kita ada. Kalau memang itu persoalannya ada di regulasi, apa yang kita harus ubah? Apa yang harus negara berikan agar kita kompetitif?" ujar Bahlil.

Ia juga menyentil nama Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Ia meminta data lengkap menindaklanjuti pernyataan menteri ESDM sebelumnya, Arifin Tasrif. Ini terkait impor gas (LPG) yang terlalu banyak.

"Arahan Pak Presiden Prabowo sama Pak Jokowi. Segera kita membangun hilirisasi LPG. Nanti Dirut Pertamina jangan harga LPG dalam negeri ini lebih murah banyak sekali daripada impor. Ini tidak benar. Jadi ini tugas saya yang harus saya selesaikan dalam waktu dua bulan. Nanti kita duduk bareng. Jangan selisih harganya sampai 50 dolar atau 60 dolar. Itu berarti memberikan peluang impor yang masuk terlalu banyak," ujar Bahlil.

Perihal minerba, ia tak banyak bicara. Ia hanya meminta semua pihak melanjutkan hal baik dan program yang ditetapkan di era Arifin. Terakhir, ia tegas meminta semua dirjen di Kementerian ESDM agar semuanya berkantor di kantor pusat.

"Karena waktunya cuma dua bulan. Saya umumkan juga mulai hari ini. Kalau boleh berkantor jangan di kantor masing-masing. Cari ruangan dirjen-dirjen dan kita rapat sampai malam di sini. Karena untuk mitigasi persoalan ini agar bisa melakukan percepatan. Tentu semua ini atas seizin restu pak Arifin," tutur Bahlil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement