Senin 19 Aug 2024 16:22 WIB

Ini Jurus Telkom Optimalkan Potensi AI Indonesia

Kehadiran AI mengubah paradigma dalam perkembangan ekonomi digital.

Ilustrasi artificial intelligence (AI).
Foto: Universitas BSI
Ilustrasi artificial intelligence (AI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (TDE) atau Neutra Data Center (DC) akan kembali menggelar Neutra DC Summit 2024 di Bali pada 26 Agustus 2024. Direktur Group Business Development Telkom Indonesia Honesti Basyir mengatakan dinamika artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi tema utama dalam ajang tersebut.

"Ini tetap menjadi tema yang menarik karena banyak sekali inovasi dari AI dan kita melihat dunia AI ini masih mencari bentuknya," ujar Honesti saat jumpa pers terkait Neutra DC Summit 2024 oleh Telkom Data Ekosistem (TDE) di Kila-Kila SCBD, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Baca Juga

Honesti mengatakan sejumlah ahli dan pelaku bisnis dari berbagai negara akan saling bertukar informasi mengenai perkembangan AI. Honesti menilai hal ini penting bagi Telkom dalam menangkap potensi peluang maupun risiko dari adanya AI.

"Dengan summit ini, kita mencoba mengkolaborasikan berbagai macam ide itu sehingga bisa melihat langkah yang tepat untuk Telkom dan Indonesia," ucap Honesti.

Honesti mengatakan kehadiran AI mengubah paradigma dalam perkembangan ekonomi digital. Honesti yang telah memiliki data center atau pusat data tentu tak ingin tertinggal dalam mengoptimalisasi AI untuk akselerasi ekonomi digital Indonesia.

"Kita telah berinvestasi serius terkait AI yang menjadi bagian dari konsep ekonomi digital kita. Kita mendesain tidak hanya sekadar pusat data, melainkan pusat data yang juga siap untuk AI," sambung mantan Direktur Utama PT Bio Farma tersebut.

Honesti menyampaikan Telkom selalu adaptif dengan perkembangan teknologi, termasuk AI. Honesti memperkirakan sektor pusat data akan menjadi tumpuan dalam transformasi Telkom. Honesti menembus valuasi pusat data akan mencapai 20-25 persen atau lebih besar dari segmen telekomunikasi yang berkisar di angka lima persen hingga enam persen.

"Kita punya keunggulan dari sisi infrastruktur dan konektivitas digital. Kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar. Oleh karenanya, perlu upaya bersama dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia," kata Honesti. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement