REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pada 3 Maret 1924, pemerintah memutuskan untuk menghapus kekhalifahan. Surat kabar-surat kabar besar mulai menerbitkan artikel-artikel yang menyerang keluarga kekaisaran Ottoman.
Jika, pada Jumat 29 Februari, Abdulmecid II, khalifah Ottoman terakhir, merasa kecewa ketika prosesi mingguannya dihadiri oleh lebih banyak turis Amerika daripada umat Muslim, ia tidak menunjukkannya.
Sebaliknya, ia tetap menjaga penampilannya, menyapa kerumunan orang dengan penuh wibawa. Namun, secara pribadi, ia tahu bahwa posisinya tidak dapat dipertahankan.
Pada Senin 3 Maret 1924, Majelis Nasional Agung tidak hanya menghapus kekhalifahan, tetapi juga mencabut kewarganegaraan Turki dari setiap anggota keluarga kekaisaran, mengirim mereka ke pengasingan, menyita istana mereka, dan memerintahkan mereka untuk melikuidasi properti pribadi mereka dalam waktu satu tahun.