Janji satu dekade lalu itu, kata Bahlil, baru dapat ia upayakan saat ini melalui jalur resmi pendaftaran caketum. “Saya menuntutaskan ikhtiar saya dengan ikut kompetisi sesuai dengan aturan,” kata Bahlil.
Alasan kedua, kata Bahlil, perihal utang budi. Bahlil mengaku, karies politik yang mengantarkannya sebagai menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentu atas jasa-jasa dari Partai Golkar. Kata Bahlil, berkat Partai Golkar tersebut, dirinya harus membayar dengan membawa partai Pohon Beringin itu menjadi lebih besar, dan lebih baik.
“Saya adalah anak kandung yang dilahirkan dari rahim Partai Golkar. Dan saya akan kembali ke Partai Golkar yang melahirkan saya,” kata Bahlil.
Politikus asal Fak-Fak, Papua Barat itu menegaskan, banyak yang menuding dirinya bukanlah kader Golkar. Padahal, kata dia, sejak lama dirinya merupakan kader Golkar yang pernah menjadi pengurus partai di Papua. Kata Bahlil, meskipun dirinya tak pernah menjadi pengurus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, namun karier politiknya dibangun bersama-sama Golkar.