Selasa 20 Aug 2024 05:45 WIB

PKS Dikirimi Hadits ‘Tiga Ciri Munafik’ Terkait Pilkada, Ini Kata Tifatul Sembiring

PKS mendeklarasikan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilgub Jakarta.

Rep: A Syalaby, Teguh Firmansyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring menghadiri Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring menghadiri Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) BPW Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) Tifatul Sembiring mengaku pihaknya mendapatkan evaluasi terkait koalisi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada). Mantan presiden PKS tersebut pun menuding evaluasi tersebut bersifat rancu mengingat sifatnya yang ideologis. Padahal, koalisi yang dibangun bersifat taktis.

“Agak rancu juga, jika dengan prinsip-prinsip di atas, dalam upaya2 PKS di pilkada2, yang bersifat taktis itu, TAPI dievaluasi secara idelogis. Ada yang mengirimkan hadits ‘ayatul munaafiq tsalaatsun’.Dsb,”tulis Tifatul lewat akun X nya, Senin (19/8/2024).

Baca Juga

Hadits yang dimaksud oleh Tifatul yakni salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu ketika berbicara ia dusta, ketika berjanji ia mengingkari, dan ketika ia diberi amanat ia berkhianat".

Tifatul mengungkapkan, PKS memiliki empat tingkatan terkait koalisi, yakni koalisi ideologis, koalisi strategis, koalisi taktis dan koalisi teknis. Dia menjelaskan, dalam pengelolaan negara, level koalisinya strategis. Menurut dia, hal tersebut pernah dilakukan PKS saat bermitra dengan koalisi Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014).

Sementara itu, untuk Pilkada, Tifatul menjelaskan, pandangan PKS, hanya koalisi yang bersifat taktis. "Bagaimana sandang, pangan, papan masyarakat daerah setempatan bisa terpenuhi. Bagaimana pengangguran menurun, bagaimana kesehatan terlayani dengan baik, bagaimana infrastruktur daerah dibangun dan dipelihara. Bagaimana pendidikan bisa maju dsb,"ujar dia.

“Adapun koalisi teknis, lebih kepada koalisi kemanusiaan. Kalau kata Kiyai saya ‘ukhuwwah bashoriyyah”lanjut Tifatul.

Dalam pertimbangan lain, Tifatul mengungkapkan, Dewan Syariah Pusat PKS, semacam lembaga Yudikatif, memberikan berbagai arahan kaidah ushulul fiqh.

Contohnya, ujar Tifatul,  jika ada empat orang calon yang semuanya bagus, maka mengunakan prinsip ‘man ahsana minhum’ atau pilih siapa yang terbaik dari mereka.

Akan tetapi, jika hanya ada dua calon, ternyata keduanya kurang bagus,  maka gunakan kaidah ‘akhoofudh dhoroorain’ atau siapa yang lebih ringan mudharatnya. Yang terpenting, ujar dia, kepemimpinan tersebut (dalam kondisi yang kedua) harus tetap ada.

Tifatul menegaskan, PKS yang mengurus lebih dari 400 pilkada pada 2024 ini menggunakan prinsip-prinsip tersebut. "Demikianlah usaha-usaha maksimum yang dapat kami upayakan. Bagi teman-teman yang punya pendapat dan pilihan lain, silakan,"kata dia.

 

Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono..Baca halaman selanjutnya..

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement