Selasa 20 Aug 2024 05:59 WIB

Komandan Unit IDF Tewas Dibom Pesawat Israel Sendiri

Puluhan kematian tentara IDF disebabkan tembakan teman sendiri.

Tentara Israel membawa peti berisi jenazah tentara Israel yang tewas di Gaza saat pemakaman militer Kiryat Shaul di Tel Aviv, Israel, Ahad, 12 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Oded Balilty
Tentara Israel membawa peti berisi jenazah tentara Israel yang tewas di Gaza saat pemakaman militer Kiryat Shaul di Tel Aviv, Israel, Ahad, 12 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Seorang komandan unit Israel dilaporkan tewas akibat serangan udara pasukan penjajahan sendiri yang gagal di Jalur Gaza selatan, Senin (19/8/3024). Insiden itu menambah daftar panjang kematian tentara Israel di tangan rekan mereka.

Media Israel melansir, yang tewas adalah Letnan Shahar Ben Nun (21). Ia adalah seorang komandan Unit Pengintaian Pasukan Terjun Payung dan pembunuhannya membuat jumlah korban tewas militer Israel sejak 7 Oktober menjadi 694 orang.

Baca Juga

Channel 12 milik pendudukan Israel melaporkan bahwa petugas dari Brigade Pasukan Terjun Payung itu tewas ketika sebuah bom Angkatan Udara Israel menghantam gedung tempat mereka ditempatkan di Gaza selatan di tengah genosida yang sedang mereka lakukan. Pasukan pendudukan Israel, setelah membunuh tentara mereka, menjelaskan bahwa "insiden" tersebut disebabkan oleh kerusakan amunisi yang "meleset dari sasaran yang diinginkan". Sebuah platform media Israel juga melaporkan bahwa 3 tentara terluka parah dan 3 lainnya luka ringan, selain seorang perwira yang tewas akibat kegagalan militer tersebut.

Menurut penyelidikan awal IDF, sekitar pukul 06.30, jet tempur F-15 Angkatan Udara Israel menyerang dua sasaran di daerah Khan Younis. Salah satu rudal berhasil mencapai sasarannya. Rudal kedua, karena masalah teknis, tidak meluncur dengan benar ke sasaran yang dituju dan malah menghantam gedung bertingkat tempat pasukan terjun payung ditempatkan.

Bangunan itu berjarak sekitar 300 meter dari target yang dituju, demikian temuan penyelidikan. Rudal tersebut menghantam salah satu apartemen di lantai atas gedung tersebut. Para tentara di apartemen yang berdekatan terluka setelah sebagian bangunan runtuh menimpa mereka. 

Ini bukan pertama kalinya kejadian seperti ini terjadi sejak perang Israel di Gaza dimulai. Menurut Aljazirah, pada Januari, militer Israel menerbitkan sebuah laporan yang mengakui bahwa beberapa tentaranya tewas dalam serangan udara dan pecahan peluru dari bahan peledak mereka sendiri. Beberapa di antaranya tertabrak kendaraan lapis baja Israel atau salah diidentifikasi dan terkena tembakan tank, penembakan, dan senjata api, menurut laporan itu.

Menurut situs militer, 53 tentara IDF tewas di Gaza akibat apa yang mereka sebut sebagai “kecelakaan operasional”. Dua puluh delapan orang di antara mereka tewas akibat “tembakan teman sendiri”, lima orang tewas karena “penembakan yang tidak teratur”, dan 20 orang akibat “kecelakaan”, termasuk yang melibatkan persenjataan dan terinjak-injak oleh kendaraan militer.

Pada bulan Mei, lima tentara Israel tewas akibat “tembakan teman sendiri” di kamp pengungsi Jabalia di mana sebuah tank menembakkan dua peluru ke sebuah bangunan tempat mereka berkumpul.

Selain itu, di perbatasan utara Palestina yang diduduki dengan Lebanon selatan, pasukan pendudukan Israel melaporkan kematian seorang sersan dan cedera serius pada seorang perwira "dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah di Galilea Barat."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement