Selasa 20 Aug 2024 10:37 WIB

Alumni Kedokteran Unisba Diterjunkan ke Pesantren, Bantu Atasi Berbagai Masalah Kesehatan

Angka kejadian penyakit menular di pesantren masih tinggi

Focused Group Discussion (FGD) dengan tim dokter alumni FK Unisba
Foto: Dok Republika
Focused Group Discussion (FGD) dengan tim dokter alumni FK Unisba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Lingkungan pesantren, masih memiliki masalah terkait kondisi kesehatan. Karena, hingga saat ini masih tinggi angka kejadian penyakit menular di pesantren terutama yang berhubungan dengan pola hidup bersih dan sehat.

"Selain itu, sarana dan prasarana milik pesantren dan fasilitas kesehatan yang masih sangat minimal. Sehingga kami menginisiasi dan memfasilitasi para dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) agar dapat mengamalkan ilmunya melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)," ujar Ketua Tim PKM FK Unisba, Dr R Anita Indriyanti, dr MKes dalam keterangan resminya, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga

Anita menjelaskan, PKM kali ini mengusung tema 'Pemberdayaan Alumni FK Unisba Wilayah Priangan Timur sebagai Upaya Kontribusi Peduli Pesantren Sehat di Lingkungannya'. Kegiatannya, digelar di Pondok Pesantren Sabilunnajat, Kec Rancah, Kab Ciamis, Ahad (18/8/2024).

Anita mengatakan, PKM ini pun digelar mengacu pada data bahwa Unisba yang sudah berhasil mencetak sebanyak 1.630 dokter. Berdasarkan survei tahun 2023, di wilayah Priangan Timur  yang terdiri dari kota Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar dan Pangandaran sudah terbentuk ikatan alumni yang beranggotakan 41 orang dokter.

"Sedangkan wilayah Jabar dengan jumlah pesantrennya yang mencapai sekitar 9.310 pesantren. Daerah yang memiliki jumlah pesantren terbanyak di Jabar adalah Kabupaten Tasikmalaya 1.344 pesantren, Kabupaten Garut dengan 1.055 pesantren,” paparnya.

Menurutnya, tujuan dilaksanakna PKM adalah untuk mengatasi banyaknya permasalahan yang timbul di lingkungan pesantren. Terutama, kondisi kesehatan pesantren yang masih tinggi angka kejadian penyakit menular terutama yang berhubungan dengan pola hidup bersih dan sehat, sarana dan prasarana milik pesantren dan fasilitas kesehatan yang masih sangat minimal. Sehingga, bisa menginisiasi dan memfasilitasi para dokter alumni FK UNISBA untuk dapat mengamalkan ilmunya.

Anita menjelaskan, metode yang dilakukan pada kegiatan ini diawali dengan diadakannya Focused Group Discussion (FGD) dengan tim dokter alumni FK Unisba untuk analisis masalah yang ada di pondok pesantren Sabilunnajat. Kemudian, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan serta digelar screening kesehatan, sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, penyediaan perlengkapan kesehatan di posko kesehatan yang berupa UKS mini, pembekalan materi/ilmu kesehatan melalui pembentukan Kader Santri Sehat di Pondok Pesantren Sabilunnajat.

Kegiatan screening kesehatan, diikuti oleh 150 orang santri pondok. Screening ini dipimpin oleh dr Maryam Hazrina, Alumni FK Unisba beserta tim Puskesmas setempat. Kegiatan lainnya dilakukan secara paralel yaitu sosialisasi pola hidup bersih dan sehat yang dipimpin oleh dr. Khairina Bayani Uyun, MH yang diikuti oleh 40 orang kader Santri Sehat yang akan dilanjutkan secara bertahap pada 4 pekan kedepan dengan materi kesehatan yang beragam.

Pengadaan posko kesehatan berupa UKS mini juga akan secara bertahap difasilitasi, sebagai upaya penyediaan fasilitas kesehatan lini pertama bila ada masalah kesehatan dilingkungan pondok. "Diharapkan dengan pelaksanaan PkM secara berkesinambungan ini, dapat meningkatkan kepedulian para dokter Alumni FK Unisba bisa turut serta meningkatkan kualitas kesehatan, serta dapat mengamalkan ilmunya bagi agama dan masyarakat sekitarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement