Selasa 20 Aug 2024 15:50 WIB

Soal Cybersecurity, Leonardo Paparkan Tips Penanganan Serangan Siber

Struktur sistem OT yang terdesentralisasi juga menimbulkan tantangan bagi organisasi.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Keamanan Siber. Ilustrasi
Foto: Reuters
Keamanan Siber. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pakar keamanan siber Indonesia, Leonardo Hutabarat membagikan pandangan dan pengalamannya tentang pengalamannya di bidang keamanan siber terutama mengenai pengalamannya memburu ancaman baik ancaman dari hacker maupun ancaman dari insider threat.

Dengan konsolidasikan infrastruktur Information Technology (IT) dan infrastruktur Operational Technology (OT) mempunyai tantangan mendasar seperti kesenjangan dalam protokol keamanan di antara kedua infrastruktur ini. Banyak sistem OT bergantung pada arsitektur lama, yang pada dasarnya kurang mendukung protokol keamanan dan autentikasi modern.

Baca Juga

Struktur sistem OT yang terdesentralisasi juga menimbulkan tantangan bagi organisasi untuk mencapai visibilitas penuh atas jaringan mereka. Kurangnya visibilitas untuk mendeteksi dan merespons potensi ancaman membuat sistem lebih rentan terhadap serangan siber.

Leonardo Hutabarat yang saat ini diketahui menjabat sebagai Head Asia Pacific Japan (APJ) Sales Engineering di Exabeam mendefinisikan keberhasilan dalam keamanan siber sebagai kemampuan untuk mengenali aset yang perlu dilindungi, cara mengamankannya, dan kemampuan untuk memprediksi keanehan yang mungkin terjadi. Dalam relasi dengan konsolidasi sistem IT dan sistem OT, Leonardo Hutabarat menyarankan beberapa step mendasar untuk meningkatkan keamanan siber.