Selasa 20 Aug 2024 19:19 WIB

Dosen Universitas BSI Berdayakan Masyarakat Bogor Lewat Pelatihan Ecobrick

Pelatihan ini merupakan komitmen Universita BSI dalam dukung pelestarian lingkungan.

Red: Friska Yolandha
Tim dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar pelatihan inovatif bertajuk
Foto: Dok Republika
Tim dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar pelatihan inovatif bertajuk "Green Economy untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Pengelolaan Limbah Sampah Rumah Tangga Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada Bank Sampah 3G (Go Freen Greenery)".

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berkontribusi nyata untuk mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya penumpukan sampah plastik, tim dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar pelatihan inovatif bertajuk "Green Economy untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Pengelolaan Limbah Sampah Rumah Tangga Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada Bank Sampah 3G (Go Freen Greenery)". Pelatihan ini berfokus pada teknik Ecobrick, sebuah metode kreatif yang mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai guna, salah satunya adalah kursi, yang digelar pada Sabtu (10/8/2024). 

Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan dengan dukungan pendanaan BOPTN Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dosen Vokasi Tahun Anggaran 2024 dari Kemendikbudristek, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Tim Hibah Pengabdian Masyarakat Universitas BSI yang diketuai oleh Siti Masripah, bersama Indah Purwandani, Ety Murhayaty, serta beberapa mahasiswa, berkolaborasi untuk memberikan pelatihan ini kepada masyarakat Bogor.

Baca Juga

Wahyu, seorang penggiat lingkungan yang juga menjadi pembicara utama dalam pelatihan ini, dengan semangat membagikan ilmunya tentang Ecobrick. Ia menekankan pentingnya ketelitian dalam proses pembuatan Ecobrick, terutama dalam hal komposisi antara botol dan sampah plastik. 

"Penting untuk memastikan kepadatan Ecobrick agar kokoh dan bermanfaat. Untuk botol 1,5 liter, kita perlu mengisi dengan 500 gram sampah plastik. Sedangkan untuk botol 500 ml, cukup 150 gram saja," jelas Wahyu, dalam rilis yang diterima, Selasa (13/8/2024).