REPUBLIKA.CO.ID, GALILEA — Kawanan Tikus dilaporkan menyerang dua tentara Israel di sebuah kamp di Galilea Atas pada Senin (20/8/2024) malam. Mereka dibawa ke Safed Medical Center untuk menerima vaksinasi setelah bangun tidur dengan wajah berlumuran darah. Mereka mengatakan tikus "mencoba memakannya."
Media Israel YNet yang dikutip Republika di Jakarta mengungkapkan, dua tentara tersebut berada di sebuah pangkalan militer Israel di utara. Menurut YNet, peristiwa tersebut mengejutkan dan memalukan.
Dua tentara terbangun dalam keadaan panik di sebuah kamp di pangkalan Amiad di Galilea Atas setelah tikus menggigit hidung dan telinga mereka. Hanya delapan jam kemudian mereka dievakuasi untuk perawatan di Rumah Sakit Ziv, tempat mereka menerima vaksinasi rabies.
Salah satu orang tua dari pasien tentara tersebut mengatakan, "foto tentara dengan wajah berdarah membuat saya malu.” Setelah kejadian tersebut, IDF menyatakan, pengendalian hama telah dilakukan dan akan diperbarui dalam minggu mendatang.
חולדות נשכו עד זוב דם שני חיילים באף ובאוזן במהלך שנתם בבסיס בצפון ופונו לאחר שמונה שעות https://t.co/kdWoSmDZiV pic.twitter.com/p5bNdiFhBY
— ynet עדכוני (@ynetalerts) August 19, 2024
Selain diserang tikus, kawasan Israel utara juga rentan diserang para pejuang Hizbullah. Pada Senin (19/8/2024), seorang perwira bintara di Pasukan Pertahanan Israel tewas sementara seorang tentara lainnya terluka parah akibat serangan pesawat tak berawak Hizbullah di Israel utara, kata militer Israel.
Tentara yang terbunuh tersebut bernama Chief Warrant Officer (CWO) Mahmood Amaria, 45 tahun. Dia merupakan seorang pelacak di Brigade Regional “Baram” ke-300, dari desa Badui utara, Ibtin.
Times of Israel yang melansir keterangan dari IDF, melaporkan, lima drone bermuatan bahan peledak diluncurkan dari Lebanon dalam serangan itu. Tiga di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Dua drone yang tersisa berhasil menembus Galilea Barat, satu di dekat Gesher Haziv dan satu lagi di dekat Ya’ara.
Drone yang menyerang di dekat Ya’ara menewaskan Amaria dan melukai beberapa tentara lainnya, salah satunya mengalami luka serius. Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Milisi bersenjata asal Lebanon ini mengklaim menargetkan posisi militer.
Dikatakan bahwa serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan dan pembunuhan Israel di wilayah Tirus di Lebanon selatan. Pada Sabtu, IDF mengatakan mereka telah membunuh seorang komandan pasukan elit Radwan Hizbullah dalam serangan pesawat tak berawak.