REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal turut merespon keputusan Presiden Joko Widodo mengganti sejumlah menteri. Dua di antaranya di Kementerian Ekonomi.
Ada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), juga Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Faisal menilai reshuffle kabinet yang baru saja terjadi lebih ke konsolidasi politik.
"Kalau ditanya dari aspek ekonominya, hampir tidak ada urgensinya. Karena kan sudah mau selesai pemerintahannya (Jokowi), tinggal dua bulan lagi," kata Direktur Eksekutif CORE itu, kepada Republika.co.id, ditulis pada Selasa (20/8/2024).
Arifin Tasrif yang selama ini menjadi Menteri ESDM diganti oleh Bahlil Lahadalia. Arifin bertugas selama empat tahun 10 bulan. Tepatnya dari Oktober 2019 hingga Agustus 2024.