Oleh : Ustadz Yendri Junaidi Lc MA
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Setiap kali ada sosok yang menghebohkan muncul ke permukaan dengan segala polemik yang ditimbulkannya ada saja yang tampil membelanya. Tentu ini wajar. Karena tidak ada satupun di dunia ini yang manusia sepakat untuk pro atau sepakat untuk kontra.
Hanya yang agak mengagetkan ketika yang muncul membela ini adalah seorang sarjana hadits yang juga dikenal dengan kajian-kajiannya dalam bidang tasawuf.
Dalam komentarnya tentang sosok yang saat ini sedang viral, ia mengajak untuk tidak mengomentari sosok tersebut dengan cara tidak sopan. Untuk bagian ini saya setuju. Seorang mukmin mesti menjaga lisan dan tulisannya dalam setiap kondisi. Apa yang keluar dari lisan dan pikirannya mencerminkan hati dan karakternya.
Tapi kemudian ia seolah mengatakan bahwa sosok tersebut adalah seorang wali majdzub. Tentang klaim sosok itu menulis 500 buku ia berkata, “Mana tahu benar…”.
Penyematan label ‘wali’ pada seseorang sepertinya terlalu mudah bagi sebagian orang. Kalau ada orang yang punya kelebihan tertentu yang tidak dimiliki manusia kebanyakan maka diduga ia adalah wali. Kalau ia menampakkan perilaku aneh dan tidak biasa, maka diduga ia adalah wali majdzub atau wali mastur.
Sebenarnya adakah orang yang disebut wali majdzub itu? Kalaupun ada, apa tandanya? Adakah cara untuk menjadi seorang wali majdzub? Tulisan ini hanya akan memberikan gambaran umum saja.
Sesungguhnya setiap mukmin itu adalah wali Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
“Allah adalah Wali orang-orang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya..” (QS Al-Baqarah: 257)
Tapi ini wali dalam pengertian umum (ولاية عامة). Tentu ini tidak terlalu istimewa. Yang istimewa adalah wali dalam pengertian khusus (ولاية خاصة), dan ini yang dimaksud dalam bahasan ini.
Pembagian wali kepada umum dan khusus ini bahkan juga diakui oleh Syekh Ibnu Taimiyah yang sikapnya terhadap sufi dan tasauf sudah dimaklumi (lihat ar-Radd ‘aa asy-Syadzili fi hizbaihi).
Apa yang dimaksud dengan wali dalam pengertian khusus ini?
Para ulama...