Rabu 21 Aug 2024 13:25 WIB

Polisi Jaga Ketat 62.181 TPS di Pilkada Serentak di Jabar, Kerawanan Diantisipasi

Potensi kerawanan seperti rawan terorisme atau tindakan anarkis

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan sejumlah pejabat terkait meninjau pasukan saat Apel Gelar Pasukan Sinergitas TNI-Polri dan Intansi Terkait Dalam Rangka Pengamanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Barat di kawasan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024). Apel Gelar Pasukan merupakan rangkaian operasi untuk mengecek kesiapan personel dan kelengkapan sarana prasarana seluruh unsur terkait sebelum diterjunkan ke lapangan agar setiap tahapan Pilkada dapat berjalan dengan baik, lancar dan damai.
Foto: Edi Yusuf
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan sejumlah pejabat terkait meninjau pasukan saat Apel Gelar Pasukan Sinergitas TNI-Polri dan Intansi Terkait Dalam Rangka Pengamanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Barat di kawasan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/8/2024). Apel Gelar Pasukan merupakan rangkaian operasi untuk mengecek kesiapan personel dan kelengkapan sarana prasarana seluruh unsur terkait sebelum diterjunkan ke lapangan agar setiap tahapan Pilkada dapat berjalan dengan baik, lancar dan damai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Polda Jawa Barat (Jabar) bakal menjaga ketat 62.181 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh wilayah Jawa Barat (Jabar) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Mereka menerjunkan anggota kepolisian mencapai 19 ribu personel.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, pengamanan tahapan Pilkada akan dilakukan hingga 16 Desember mendatang. Total pemilih di Jawa Barat mencapai 30 juta lebih orang. "Mengamankan 62.181 TPS," ujar Jules, Rabu (21/8/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan sebanyak 63 TPS dikategorikan sangat rawan, 285 TPS rawan dan lebih dari 61 ribu TPS kurang rawan. Sedangkan personel yang diterjunkan mencapai 19.752 orang. "19.752 personel yaitu personel Polda Jabar dan polres jajaran," katanya.

Selain itu, anggota TNI yang terlibat dalam pengamanan sebanyak  9.000 orang lebih dan linmas mencapai 236 ribu. Para petugas tidak hanya mengamankan logistik pilkada akan tetapi juga penyelenggara pemilu.

Ia mengatakan lokasi TPS pun tidak luput dari pengamanan petugas. Sejumlah antisipasi terhadap potensi kerawanan pun dilakukan seperti kerawanan terorisme atau tindakan anarkis lain. "Kerawanan-kerawanan diantisipasi," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement