REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/8/2024) pagi, Hizbullah mengumumkan, para pejuangnya menargetkan pangkalan militer Zar'it dan Jal Al-Allam dengan serangan rudal dan pesawat nirawak di wilayah pendudukan utara, menurut media Palestina.
Kelompok perlawanan Hizbullah Lebanon mengumumkan, para pejuang Islam menargetkan barak Zar'it dan perkumpulan tentara rezim Zionis Israel dengan roket dan peluru artileri. Serangan tersebut menyebabkan jatuhnya korban di pihak zionis Israel yang sedang menjajah bangsa Palestina.
Dikutip dari laman MEHR News Agency pada Rabu (21/8/2024), Hizbullah lebih lanjut mengatakan, para pejuangnya juga menargetkan peralatan pengintaian milik penjajah di pangkalan zionis Israel di Jal al-Allam dengan pesawat nirawak bunuh diri dan menimbulkan kerusakan yang pasti pada mereka.
Gerakan Perlawanan Lebanon yakni Hizbullah telah melakukan serangan rutin sejak awal Oktober 2023 terhadap posisi militer rezim Zionis Israel sebagai balasan atas serangan rezim zionis Israel terhadap warga Gaza dan Lebanon selatan.
Israel melancarkan perang brutalnya di Gaza yang terkepung pada 7 Oktober 2023 setelah Hamas melakukan operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Zionis Israel. Serangan Hamas kepada Israel sebenarnya adalah balasan atas kekejaman Israel yang meningkat terhadap rakyat Palestina.
Israel telah memberlakukan pengepungan total di wilayah Gaza yang berpenduduk padat itu, memutus pasokan bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di Gaza.
Sebelumnya diberitakan, tentara Israel menggunakan taktik mengejutkan yang tidak manusiawi. Taktik yang tidak manusiawi ini digunakan Israel karena tentara Israel ketakutan saat memasuki bangungan di Gaza yang diduga ada Hamas pejuang kemerdekaan Palestina di sana.
Tentara Israel putus asa saat berusaha menyergap Hamas, akhirnya mereka menggunakan warga sipil Palestina untuk menghindari jebakan yang dibuat Hamas. Israel menggunakan warga sipil Palestina di Gaza sebagai tameng.
Tentara Israel dituduh menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dalam sebuah laporan pada tanggal 14 Agustus 2024, dikutip dari channel Youtube Hindustan Times, Rabu (21/8/2024).
Sebuah laporan mengatakan bahwa pasukan Israel atau IDF menggunakan warga sipil untuk memasuki tempat-tempat yang diduga dipasangi jebakan oleh Hamas. Tentara Israel mengganti baju warga sipil Palestina dengan baju seragam tentara Israel. Kemudian mengirim mereka ke bangunan dan lorong-lorong yang diduga ada Hamas di sana.
Tameng manusia yang berasal dari warga sipil di Gaza diikat tangannya oleh tentara Israel. Kemudian dipasang kamera pada tubuhnya.