REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menekankan tiga prinsip agar kontribusi jurnalisme warga semakin besar di tengah disrupsi digital.
"Pertama, independensi, kedua jurnalisme berkualitas dan ketiga, jurnalisme yang bisa mempromosikan nilai-nilai yang pluralisme," ujar Nezar dalam rilis pers, Rabu.
Hal itu dikatakannya dalam "Festival Jurnalis Warga" di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Nezar menilai ketiga prinsip tersebut dapat membangun ekosistem yang baik dan kuat untuk keberlanjutan jurnalisme secara keseluruhan dan bisa menopang pertumbuhan demokrasi.
Jurnalisme warga merupakan salah satu aspek penting penopang ekosistem jurnalisme yang sehat dan berkelanjutan di era digital.
Menurut dia, jurnalisme warga telah memberikan kontribusi yang positif dengan kemampuan menyingkap berbagai macam persoalan tertutup yang luput dari perhatian jurnalisme profesional.
“Terlepas dari kualitasnya mungkin tidak bisa kita samakan dengan standar yang dibuat oleh jurnalisme profesional. Tapi setidaknya apa yang dilakukan oleh sejumlah aktivis atau pelaku jurnalisme warga itu memberikan kontribusi yang cukup positif," kata dia.
Wamenkominfo menyontohkan kasus pembunuhan terhadap Engeline yang terjadi pada 2015 silam. Menurutnya, kasus tersebut berhasil diungkap ke publik karena ada pegiat jurnalisme warga yang mempublikasikan melalui media sosial facebook.
"Yang membuka kasus itu bukan jurnalis profesional tetapi seseorang yang aktif di media sosial untuk memberikan informasi. Dan kasus itu terbuka dan membuat aparat hukum melakukan penyelidikan lebih jauh sampai kemudian mayat Engeline yang dikuburkan di belakang rumah pelaku itu bisa ditemukan," ujarnya.
Sementara itu, jurnalisme warga yang ditopang oleh masyarakat dan platform digital dapat menjadi pendorong dalam menghadapi persoalan distribusi informasi yang didominasi platform digital.
Wamenkominfo menilai jurnalisme warga sebagai fondasi penting untuk membangun digital citizenship atau masyarakat digital. Bahkan, dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam mengontrol kekuasaan.
Oleh karena itu, dia menyambut baik "Festival Jurnalisme Warga" yang secara khusus mendiskusikan tentang bagaimana perkembangan dan kontribusi jurnalisme warga saat ini.
"Saya berharap dialog yang akan terjadi bisa memberikan kontribusi yang positif baik bagi otoritas negara atau pemerintah maupun juga bagi organisasi-organisasi yang mengikuti kegiatan ini. Sehingga bisa menjadi saran untuk perbaikan regulasi yang mendukung dan menguatkan ekosistem jurnalisme yang independen, berkualitas dan inklusif," pungkas Nezar.