Rabu 21 Aug 2024 22:02 WIB

Starlink Tunjuk Primacom Sebagai Authorized Reseller di Indonesia

Layanan Starlink akan mendukung program pemerataan konektivitas

Starlink, penyedia layanan internet satelit milik SpaceX, resmi menunjuk PT Primacom Interbuana (Primacom) sebagai authorized reseller untuk memperluas penetrasi Starlink di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi ketidakmerataan akses internet, khususnya di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel fiber optik.
Foto: dok istimewa
Starlink, penyedia layanan internet satelit milik SpaceX, resmi menunjuk PT Primacom Interbuana (Primacom) sebagai authorized reseller untuk memperluas penetrasi Starlink di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi ketidakmerataan akses internet, khususnya di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel fiber optik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Starlink, penyedia layanan internet satelit milik SpaceX, resmi menunjuk PT Primacom Interbuana (Primacom) sebagai authorized reseller untuk memperluas penetrasi Starlink di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi ketidakmerataan akses internet, khususnya di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel fiber optik.

Kerja sama antara Primacom dan Starlink Indonesia telah ditandatangani, dengan Primacom menjadi mitra strategis berkat rekam jejaknya dalam menyediakan layanan komunikasi satelit VSAT selama lebih dari 30 tahun. Direktur Utama Primacom, Kiki Harjadi, menyampaikan bahwa teknologi satelit terbaru berbasis low earth orbit (LEO) dari Starlink akan melengkapi layanan komunikasi satelit yang sudah dimiliki Primacom.

“Teknologi komunikasi satelit terbaru dari Starlink merupakan inovasi dalam industri telekomunikasi. Kerja sama ini adalah langkah strategis untuk membantu masyarakat di seluruh Indonesia mendapatkan koneksi internet yang berkualitas, termasuk pelaku bisnis agar dapat beroperasi lebih optimal di mana pun berada,” ujar Kiki.

Layanan internet Starlink menggunakan konstelasi satelit LEO yang berada dekat dengan bumi, sehingga memberikan jaringan berkualitas dengan latensi rendah dan biaya lebih efisien. Latensi pada layanan Starlink hanya ±50 millisecond, dibandingkan dengan ±600 millisecond pada antena satelit berbasis geostationary orbit (GEO).

Menurut Kiki, layanan Starlink akan mendukung program pemerataan konektivitas dan percepatan transformasi digital di Indonesia. "Masyarakat di pedesaan dan daerah terpencil juga berhak atas akses internet yang andal untuk menunjang aktivitas bisnis dan membuka peluang baru tanpa terbatas oleh kondisi geografis," katanya.

Direktur Marketing Primacom, Domy K. Santoso, menambahkan bahwa dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang komunikasi satelit, Primacom sangat optimistis bekerja sama dengan Starlink untuk memperluas konektivitas di dalam negeri. Primacom juga mampu menyesuaikan layanan Starlink dengan kebutuhan pengguna, baik dalam bentuk internet dedicated maupun internet broadband yang lebih efisien dari segi biaya, dengan jaminan layanan (SLA) 99 persen.

Layanan Starlink dari Primacom, yang diperkenalkan sebagai PrimaStar (Starlink for Business), menawarkan kecepatan bandwidth hingga 220 Mbps per terminal, didukung oleh customer support 24 jam, jaminan layanan, serta puluhan service points di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, layanan ini dapat dilengkapi dengan solusi digital lain dari Primacom, seperti smart sensor, smart surveillance, IoT, infrastruktur fiber optic, SD-WAN, cloud, dan data center.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement