Kamis 22 Aug 2024 07:39 WIB

Laba Bersih Bank Komersial China Alami Tren Penurunan, Ini Sebabnya  

Bank-bank komersial menyetujui 5.392 proyek properti di bawah program daftar putih.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Sektor perbankan China menghadapi tekanan profitabilitas lantaran pemberi pinjaman didorong untuk memberikan pinjaman murah guna mendorong ekonomi yang melambat. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/WU HAO
Sektor perbankan China menghadapi tekanan profitabilitas lantaran pemberi pinjaman didorong untuk memberikan pinjaman murah guna mendorong ekonomi yang melambat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Data Administrasi Regulasi Keuangan Nasional China menunjukkan pertumbuhan laba bersih bank-bank komersial di negara itu mencatatkan tren penurunan laba bersih. Hal ini disebabkan lantaran adanya penurunan suku bunga pinjaman dan penyempitan margin bunga bersih.

"Rata-rata suku bunga pinjaman korporasi baru yang diterbitkan dalam tujuh bulan pertama tahun ini turun 39 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy)," ujar Direktur Departemen Statistik dan Pengawasan Risiko di Regulator Sektor Perbankan China Liao Yuanyuan dikutip dari Reuters Kamis (22/8/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan, sektor perbankan China menghadapi tekanan profitabilitas lantaran pemberi pinjaman didorong untuk memberikan pinjaman murah guna mendorong ekonomi yang melambat. Sementara permintaan pinjaman tetap lemah di tengah kemerosotan properti yang berkepanjangan lantaran permintaan konsumsi yang lesu. 

"Regulator akan membimbing bank untuk meningkatkan manajemen dan mengembangkan titik pertumbuhan laba baru," kata Liao.

Sementara Wakil Kepala Administrasi Regulasi Keuangan Nasional (National Financial Regulatory Administration/NFRA) China Xiao Yuanqi mengatakan, bank dan lembaga asuransi masih memiliki amunisi yang cukup untuk mengimbangi risiko. Regulator juga mengatakan akan memperkuat pengawasan terhadap pemegang saham utama di lembaga keuangan kecil dan menengah untuk mengendalikan risiko keuangan mereka.

"Lembaga keuangan kecil dan menengah harus fokus pada bisnis utama mereka dan tidak secara membabi buta mengejar ekspansi yang berlebihan," kata Xiao.

Selain itu, regulator juga akan terus mempromosikan lembaga keuangan untuk meningkatkan dukungan kepada sektor properti.

Liao juga menyampaikan bahwa bank-bank komersial telah menyetujui 5.392 proyek properti di bawah program "daftar putih". "Hal ini dilakukan bertujuan untuk menyuntikkan likuiditas ke sektor yang dilanda krisis, dengan jumlah pembiayaan hampir 1,4 triliun yuan (Rp 30.452 triliun)," kata Liao.

"Regulator juga akan mendorong pemerintah kota setempat untuk memasukkan proyek properti yang memenuhi syarat ke dalam program sebanyak mungkin untuk memenuhi permintaan pembiayaan proyek yang mengalami kesulitan dalam mengumpulkan uang," tambah Liao.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement