Kamis 22 Aug 2024 19:25 WIB

Semester I 2024, Kredit Segmen Korporasi BNI Tumbuh 18,7 Persen

Kredit konsumer BNI tumbuh 15,1 persen yoy menjadi Rp 132,7 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah), Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini (kanan), dan Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies (kiri) pada Paparan Kinerja Semester I-2024 di Jakarta, Kamis (22 Agustus 2024). Pada paruh pertama 2024, BNI mencatatkan laba bersih Rp10,7 triliun yang tumbuh sebesar 3,8% secara year on year.
Foto: dok Republika
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah), Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini (kanan), dan Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies (kiri) pada Paparan Kinerja Semester I-2024 di Jakarta, Kamis (22 Agustus 2024). Pada paruh pertama 2024, BNI mencatatkan laba bersih Rp10,7 triliun yang tumbuh sebesar 3,8% secara year on year.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Finance Novita Widya Anggraini mengatakan, BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit per Juni 2024 sebesar 11,7 persen yoy menjadi Rp 727 triliun, membaik dibandingkan pertumbuhan kredit di kuartal pertama yang sebesar 9,6 persen yoy.

Akselerasi kredit ini dilakukan dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian di mana sumber pertumbuhan kredit datang dari segmen berisiko rendah yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, dan kredit konsumer, serta Perusahaan Anak.

Baca Juga

Kredit segmen korporasi tumbuh 18,7 persen yoy menjadi Rp 403,1 triliun yang berasal dari korporasi blue chip baik swasta maupun BUMN. Segmen konsumer tumbuh 15,1 persen yoy menjadi Rp 132,7 triliun, yang dikontribusikan terutama dari pertumbuhan personal loan dan kredit pemilikan rumah (mortgage). 

Peran dari anak usaha juga semakin kuat. Sinergi antar BNI Grup merupakan salah satu strategi utama untuk mendukung kinerja yang sustain.

Beberapa sinergi yang telah dilakukan adalah kerja sama joint financing antara BNI dan BNI Finance melalui produk kredit kendaraan bermotor (KKB), serta hibank sebagai future growth engine BNI pada segmen UKM dengan memanfaatkan ekosistem BNI Group.

Pertumbuhan kredit yang tinggi dilakukan di tengah relaksasi GWM yang diberikan oleh BI melalui insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM). Relaksasi GWM ini memberikan tambahan likuiditas yang dioptimalkan untuk mendukung penyaluran kredit sekaligus dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur DPK BNI, dengan cara mengurangi porsi dana institusi pada giro dan deposito, lalu menggantikannya dengan deposito retail atau perorangan yang lebih efisien dari sisi bunga.

“Hasilnya terlihat dari total DPK pada semester I 2024 yang tercatat tumbuh 1 persen yoy, didukung oleh pertumbuhan tabungan sebesar 4,3 persen yoy  dan giro 1,1 persen yoy. Sementara deposito terkoreksi 2,6 persen yoy. Hal ini mendorong rasio CASA terhadap DPK naik menjadi 70,7 persen yoy dibandingkan setahun sebelumnya sebesar 69,6 persen yoy.

"Upaya tersebut menghasilkan efisiensi CoF, sehingga CoF di kuartal II 2024 menjadi 2,72 persen  membaik 7 bps dibandingkan kuartal sebelumnya," jelas Novita dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja BNI di Semester I 2024 yang diikuti secara daring, Kamis (22/8/2024).

Ekspansi bisnis yang....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement