REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 dan sebagai upaya mendukung keberlanjutan lingkungan, Goodyear Indonesia memperkenalkan inisiatif baru berupa pengolahan sampah daun di perusahaan menjadi kompos organik. Kompos ini kemudian dibagikan kepada warga di sekitar kantor pusat perusahaan sebagai bagian dari program Goodyear Better Future.
Head of Communication & Public Relation Goodyear Indonesia, Dinda Puspita Mandiri Harianto, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mengelola limbah organik secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.
"Kami memanfaatkan sampah daun yang ada di lingkungan perusahaan untuk diolah menjadi kompos organik. Ini adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar dalam mendukung pelestarian lingkungan dan membantu masyarakat sekitar," ujar Dinda.
Sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan, Goodyear Indonesia membagikan 80 kantong kompos organik kepada warga di sekitar kantor pusat perusahaan. Diharapkan, kompos ini dapat dimanfaatkan oleh warga untuk keperluan pertanian atau penghijauan, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan.
Dinda juga menambahkan bahwa pengolahan sampah daun menjadi kompos organik merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. “Kami berharap dapat terus berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat melalui berbagai inisiatif keberlanjutan lainnya,” tambahnya.
Program Goodyear Better Future ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan hijau. Goodyear Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif-inisiatif yang bermanfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar.
Dengan inisiatif ini, Goodyear Indonesia ingin menunjukkan bahwa perusahaan besar dapat berperan aktif dalam mengelola limbah dan memberikan manfaat nyata bagi lingkungan. Komitmen ini akan terus berlanjut melalui berbagai program keberlanjutan lainnya yang fokus pada pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika