REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebutkan penjualan kendaraan bermotor yang melambat pada 2024 mempengaruhi pendapatan premi untuk lini usaha kendaraan bermotor. Perlambatan disebabkan oleh ketersediaan kendaraan yang lebih banyak melalui pemesanan.
“Kami perkirakan melambat hampir lima persen dari total premi pada kuartal kedua 2024,” kata Ketua Umum AAUI Budi Herawan di sela Indonesia Insurance Summit 2024 Denpasar, Bali, Kamis (22/8/2024).
Ia memproyeksi perlambatan tersebut disebabkan di antaranya karena ketersediaan kendaraan bermotor yang saat ini lebih banyak melalui pemesanan terlebih dahulu (inden) dan kebijakan terkait kendaraan listrik.
“Saya pikir masyarakat masih menunggu pemerintahan baru bagaimana dan ketersediaan kendaraan baru itu relatif sekarang ini inden karena mereka menerka apakah beralih ke listrik atau bagaimana. Intinya mereka belum mau stok banyak,” ucapnya.