Jumat 28 Oct 2022 16:00 WIB

Jadi Identitas 5 Saham Terbesar Bursa Amerika, Kenali Apa Itu Saham FAANG dan Analisis Singkatnya

Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang pengertian saham FAANG dan analisis singkat terkait emiten di dalamnya, simak penjelasan berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Di antara banyaknya perusahaan yang telah melakukan IPO alias penawaran saham perdana, tentu investor perlu memperhatikan emiten mana yang menjanjikan dan ideal untuk dipilih. Jika sampai salah menentukan pilihan, bukan tidak mungkin aktivitas investasi yang dilakukannya hanya akan berbuah kerugian dan menurunkan nilai portofolionya di masa depan.

Selain melalui proses analisis teknikal dan fundamental yang mendalam, pemilihan emiten investasi saham bisa dilakukan dengan mencermati kepopulerannya di kalangan para investor saham. Salah satu contohnya adalah kumpulan saham perusahaan yang biasa disingkat sebagai FAANG atau saham FAANG. 

Secara singkat, saham FAANG memiliki popularitas yang sangat tinggi di mata investor karena sudah terlihat kinerja dan harga sahamnya yang meledak dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Yang menjadi pertanyaan, apa saja emiten saham yang termasuk sebagai FAANG stocks ini dan peluang perkembangannya di waktu mendatang? 

Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang pengertian saham FAANG dan analisis singkat terkait emiten di dalamnya, simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu FAANG Stocks?

FAANG merupakan singkatan dari 5 perusahaan teknologi paling besar di Amerika Serikat. Kelima perusahaan teknologi tersebut, antara lain:

  • F alias Facebook 
  • A alias Amazon
  • A alias Apple
  • N alias Netflix
  • G alias Google atau Alphabet

Setiap dari saham perusahaan tersebut diperdagangkan pada bursa efek Nasdaq serta termasuk ke dalam S&P 500 Index. Apabila digabungkan, nilai saham dari kelima perusahaan tersebut setara dengan sekitar 15 persen nilai keseluruhan dari saham pada indeks S&P 500.

Pada awalnya, istilah FAANG ini digunakan dan dipopulerkan oleh seorang tokoh pertelevisian bernama Jim Cramer di tahun 2013. Di acaranya yang tayang di CNBC, ia memuji 4 perusahaan teknologi yang awalnya disingkat sebagai FANG, yakni Facebook, Amazon, Netflix, serta Google, yang diketahui tengah mendominasi pasar di sektor bisnisnya masing-masing.

Istilah tersebut kemudian menjadi populer di kalangan para investor. Lalu, di tahun 2017, Apple dimasukkan juga pada grup saham tersebut dan singkatannya dikembangkan menjadi FAANG seperti yang dikenal hingga saat ini.

Baca Juga:   Trading Syariah" href="https://www.cermati.com/artikel/trading-saham-halal-atau-haram-begini-hukumnya-menurut-islam-dan-tips-trading-syariah" target="_blank">Trading Saham Halal atau Haram? Begini Hukumnya Menurut Islam dan Tips Trading Syariah

Rekam Jejak Kinerja Saham FAANG

Jika mengacu pada data di tahun 2020, kapitalisasi pasar dari kelima perusahaan tersebut mencapai angka 4,1 triliun USD, dan termasuk pada jajaran perusahaan paling besar di dunia. Pertumbuhan yang substansial dari perusahaan tersebut didukung pembelian profil yang tinggi dan dilakukan oleh sejumlah investor ternama. Beberapa di antaranya adalah Berkshire Hathaway atau BRK, Renaissance Technologies, dan Soros Fund Management. 

Tentunya, ketiga nama tersebut hanyalah sebagian kecil dari banyaknya investor besar yang sudah menuliskan namanya sebagai salah satu pemilik saham FAANG pada portofolionya dengan pertimbangan momentum, pertumbuhan, dan kekuatannya. Sebagai kumpulan saham yang jika digabungkan memiliki nilai sekitar 15 persen dari indeks S&P 500, volatilitas dari harga saham FAANG mampu memberi pengaruh cukup signifikan terhadap indeks tersebut secara umum.

Sebagai contoh, di bulan Agustus 2018, saham FAANG memiliki andil terhadap kenaikan indeks yang mencapai nilai nyaris 40 persen dari posisi paling rendah di bulan Februari 2018. Di samping itu, jika melihat kinerjanya dari tahun 2015 sampai 2020, saham FAANG juga memiliki tingkat pertumbuhan yang begitu makmur.

Untuk Facebook sendiri, kenaikan sahamnya mencapai 185 persen selama kurun waktu tersebut, dan Amazon mengalami pertumbuhan sebesar 500 persen. Sedangkan untuk Alphabet dan Apple mengalami pertumbuhan nilai saham sekitar 175 persen, dan saham Netflix meroket sebesar hampir 450 persen. Karenanya, tidak mengherankan jika grup saham tersebut begitu populer dan diperhatikan betul pergerakannya oleh para investor agar bisa mengambil keputusan yang sesuai ketika berinvestasi. 

Baca Juga:  Raup Untung Trading dengan Cepat, Ini Sekilas tentang Pengertian Fast Trade, Jenis, dan Cara Mempraktekkannya

Alasan Tingginya Popularitas Saham FAANG 

Tidak sedikit analis pasar yang menganggap jika perusahaan dalam saham FAANG sebagai penentu dari pergerakan indeks S&P 500 serta kondisi perekonomian Amerika secara umum. Setiap perusahaan tersebut dari saham FAANG begitu populer karena memiliki pertumbuhan eksponensial serta mendominasi pasar. 

Hal tersebut ditunjukkan dengan jelas sesuai dengan kapitalisasi pasar gabungan dari perusahaan saham FAANG di tahun 2020 yang mencapai nilai di atas 4 triliun USD. Tidak hanya itu, melihat dari data historisnya, perusahaan dari grup saham FAANG sudah mengungguli S&P 500 Index dan juga Nasdaq yang berfokus pada segi teknologi.

Kendati demikian, data dan pencapaian di masa lalu tidak serta merta bisa dijadikan sebagai indikator kesuksesan di masa mendatang. Walaupun mempunyai keunggulan kompetitif berdasarkan kapitalisasi pasar yang tinggi, tapi bukan tidak mungkin kelima perusahaan tersebut akan mengalami disrupsi dari berbagai perusahaan baru di sektor bisnis yang sama. 

Ringkasan Kinerja Setiap Saham FAANG

Seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya, kinerja mumpuni dari saham FAANG tidak secara otomatis membuat peluang pertumbuhannya akan selalu positif di masa mendatang. Kamu perlu mencari tahu dulu bagaimana kinerja dari setiap saham pada grup FAANG tersebut agar mampu mengambil langkah investasi yang terbaik. Berikut adalah ringkasannya. 

  • Saham Facebook

Facebook merupakan perusahaan raksasa yang menggawangi berbagai aplikasi media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, dan Messenger. Melalui jaringan bisnisnya tersebut, perusahaan yang kini lebih dikenal sebagai Meta ini mempunyai akses terhadap 2,5 miliar lebih pengguna aktif. Salah satu sumber penghasilan utama dari perusahaan ini adalah iklan yang ditunjukkan pada para penggunanya.

Apabila membeli saham Facebook di penghujung tahun 2009, 1 dekade berikutnya kenaikan yang berhasil kamu dapatkan mencapai 450 persen. Di bulan Januari 2020 sendiri, perusahaan ini berhasil membukukan keuntungan bersih hingga 18 miliar USD.

  • Saham Amazon

Melalui program keanggotaan yang disebut Amazon Prime, perusahaan ini mempunyai 150 juta konsumen aktif. Bisnis e-commerce yang digeluti oleh Amazon masih menjadi sumber penghasilan utama, walaupun ada beragam bisnis lain yang mulai diluncurkan oleh perusahaan tersebut. 

Terkait kinerja sahamnya sendiri, Amazon mampu meroketkan nilainya hingga nyaris 1.300 persen sejak tahun 2009. Per Januari 2020 sendiri, perusahaan ini berhasil meraih pendapatan mencapai 265 miliar USD dengan laba bersih sebesar 11 miliar USD.

  • Saham Apple

Semua orang pasti tahu jika Apple termasuk sebagai salah satu perusahaan teknologi terdepan di dunia saat ini. Mendapatkan mayoritas pemasukan dari penjualan gadget, Apple menunjukkan supremasinya sebagai perusahaan teknologi terbesar di dunia. 

Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan nilai saham perusahaan ini yang mencapai angka 1.000 persen sejak tahun 2009. Di kuartal pertama tahun 2020 sendiri Apple melaporkan hasil keuntungan sebesar 91,8 miliar USD. Jika mengacu pada grafik harga sahamnya, Apple memiliki jalur sedikit bergelombang walaupun terus menunjukkan tren meningkat secara keseluruhan. 

  • Saham Netflix

Perusahaan yang awalnya menjajakan jasa pengiriman DVD via pos ini berhasil bertransformasi menjadi salah satu punggawa besar perusahaan teknologi dunia. Mengawali layanan streaming di tahun 2007, perusahaan ini berhasil menjadi pionir dan pemain besar di sektor bisnis tersebut. Bahkan, Netflix mampu memproduksi konten buatannya sendiri sejak tahun 2012, dan meraih 183 juta lebih pelanggan berbayar di lebih dari 190 negara di dunia.

Dalam jangka waktu 1 dekade, investor yang membeli saham Netflix di tahun 2009 akan meraih keuntungan hingga 4 ribu persen di kuartal akhir tahun 2019. Dengan pencapaiannya tersebut, Netflix disebut sebagai saham dengan kinerja paling memuaskan di antara seluruh saham FAANG.

  • Saham Google atau Alphabet

Terakhir, Alphabet yang menjadi perusahaan induk dari Google merupakan konglomerat teknologi dan mempunyai beragam produk unggulan. Bahkan, setiap dari 9 perusahaan yang dibawahi oleh perusahaan ini memiliki jumlah 1 miliar lebih pengguna, di antaranya adalah Android, Maps, Chrome, Gmail, dan Youtube. Sepanjang tahun 2009 sampai 2019, pertumbuhan saham Alphabet mencapai angka 350 persen, dengan laporan pendapatan melebihi 46 miliar USD di kuartal terakhir 2019.

Tetap Lakukan Analisis dan Pertimbangan yang Matang Sebelum Berinvestasi Saham FAANG

Berdasarkan penjelasan diatas, saham yang tergabung sebagai FAANG memang memiliki rekam jejak pertumbuhan yang luar biasa. Walaupun begitu, data tersebut tidak seharusnya dijadikan sebagai satu-satunya bahan pertimbangan ketika akan memutuskan untuk berinvestasi. Utamanya, tetap lakukan analisis dan pertimbangan yang matang sebelum berinvestasi di saham FAANG agar mampu meraih keuntungan optimal.

Baca Juga: Tidak Sama dengan Investasi, Ini Arti Sebenarnya dari Trading, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement