Selasa 14 Nov 2023 00:00 WIB

Instrumen Investasi Terbitan Bank Indonesia, Kenali Apa Itu SBI dan Berbagai Hal Penting Seputarnya

Ingin tahu lebih lanjut tentang SBI dan berbagai hal penting seputarnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Dengan beragamnya kebutuhan investasi para investor, pasar modal menyediakan berbagai macam instrumen investasi dengan karakteristik dan keunggulannya tersendiri. Beberapa contoh instrumen investasi favorit investor dalam menyimpan modalnya adalah saham, obligasi, dan reksa dana. 

Tapi, tahukah kamu jika selain ketiga instrumen investasi andalan pemilik modal tersebut, ada pula produk yang disebut sebagai SBI atau Sertifikat Bank Indonesia. Sesuai Namanya, SBI adalah instrumen investasi khusus yang diterbitkan oleh BI atau Bank Indonesia. 

Dibanding dengan instrumen investasi lain, SBI tentu memiliki kriteria, fungsi, dan jenis yang berbeda. Keunggulan dan kekurangan dari produk investasi ini juga tentunya berbeda dengan saham, obligasi, ataupun reksa dana. 

Yang menjadi pertanyaan, seperti apa sih pengertian dari produk investasi ini? Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang SBI dan berbagai hal penting seputarnya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

 

Pengertian SBI

Pengertian SBI

SBI yang merupakan singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia, ialah surat berharga yang diterbitkan oleh BI atau Bank Indonesia. Mengacu dari penjelasan Bank Indonesia, definisi SBI adalah produk surat berharga dengan mata uang rupiah dan dikeluarkan Bank Indonesia dengan tujuan pengakuan utang dengan jangka waktu yang pendek. 

Pengertian lain dari SBI adalah suatu metode yang berguna untuk menjaga kestabilan dari mata uang rupiah yang dilakukan Bank Indonesia. Melalui penerbitan surat berharga tersebut, Bank Indonesia dapat menyerap peredaran uang primer yang berlebihan di masyarakat. 

Hal tersebut dilakukan dengan cara menerbitkan dan menjual SBI. Dari penjelasan tersebut, bisa dipahami jika fungsi dari SBI adalah menekan laju dari inflasi agar tetap terjaga dan dalam rasio yang aman bagi kondisi ekonomi di Indonesia. 

Sertifikat Bank Indonesia atau SBI adalah jenis surat berharga yang bisa dibeli oleh seluruh kalangan. Hal ini berlaku untuk masyarakat umum sampai warga negara asing atau WNA. Akan tetapi, penjualan dari surat berharga ini lebih diprioritaskan pada bank oleh pihak Bank Indonesia. 

Secara umum, SBI mempunyai kesamaan selayaknya T-Bills terbitan dari bank sentral di Amerika Serikat, di mana mempunyai sifat bebas risiko atau risk free. Karenanya, tidak sedikit lembaga perbankan lain yang memakai SBI ini dalam menyimpan dana simpanan nasabahnya yang belum disalurkan ke jalur kredit sebab memiliki sifat bebas risiko tersebut.  

Baca Juga: Investasi Aman SBR 010 Modal Mulai Rp 1 Juta, Begini Cara Belinya

Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia

Setelah memahami pengertiannya di atas, kamu juga perlu mencermati karakteristik yang dimiliki oleh jenis surat berharga ini. Berikut adalah karakteristik SBI atau Sertifikat Bank Indonesia yang perlu kamu ketahui. 

  • SBI diterbitkan tanpa warkat atau alat pembayaran non tunai di mana diperhitungkan melalui layanan kliring. 
  • Surat berharga ini diterbitkan dan diperjualbelikan melalui sistem diskonto
  • Nominal tunai dari transaksi surat berharga ini dihitung pada diskonto murni atau true discount.
  • Perhitungan dari nilai diskonto pada SBI dilakukan dengan mengurangi nilai nominal dengan nilai tunai.
  • Produk ini mempunyai satuan unit sejumlah 1 juta
  • Produk ini tak dapat dipasarkan di jenis pasar sekunder
  • Produk ini mempunyai jangka waktu paling singkat 1 bulan, serta paling lama 12 bulan. 

Fungsi Diterbitkannya SBI

Sebagai surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan karakteristik tersendiri, SBI tentu memiliki fungsi khusus yang perlu dipahami sebelum membelinya. Fungsi dari Sertifikat Bank Indonesia ini pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua. Berikut penjelasannya.

Fungsi SBI untuk Masyarakat Fungsi SBI untuk Negara

Untuk masyarakat, SBI berfungsi agar bisa memperoleh keuntungan. Umumnya, keuntungan atau imbal hasil dari surat berharga ini didapat dalam bentuk diskonto atau bunga, serta bakal dibayarkan secara langsung ketika awal pembeliannya. 

Terkait besaran bunga yang dibayarkan akan mengacu pada aturan suku bunga dari Bank Indonesia alias BI Rate. Tidak hanya itu, dengan membeli surat berharga ini, masyarakat juga bisa turut membantu negara dalam mengatasi permasalahan ekonomi.

Di sisi lain, fungsi atau manfaat SBI bagi negara adalah mengendalikan tingkat dan laju inflasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, melalui penerbitan SBI yang dibeli oleh masyarakat umum ini bisa menyerap uang primer yang beredar pada masyarakat, tak terkecuali pada dunia perbankan yang mana SBI juga berperan menjadi alat dari Operasi Pasar Terbuka. 

Jika penyerapan dari uang beredar pada masyarakat dapat dikendalikan, sudah pasti tingkat inflasi akan menjadi lebih terkendali. Sehingga, risiko terjadinya masalah nilai mata uang rupiah yang anjlok dan terus merosot tidak sampai terjadi.

Jenis SBI yang Diterbitkan Bank Indonesia

Mengacu dari jenisnya, SBI dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yakni SBI umum serta SBI Syariah. Perbedaan dari kedua jenis produk SBI tersebut hanya terletak dari prinsip yang diacu, di mana SBI Syariah memakai prinsip syariah pada cara kerjanya. 

Menyandang nama syariah, kehadiran SBI Syariah mewadahi lembaga bank syariah yang tertarik untuk membeli produk surat berharga dari Bank Indonesia tersebut. Dasar dari produk SBI Syariah telah tertuang pada PBI atau Peraturan Bank Indonesia No.10/11/PBI/Thn.2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia atau SBI Syariah.

Baca Juga: Pajak Bunga Deposito: Pemahaman dan Cara Perhitungannya

Cara Menentukan Suku Bunga dari SBI

Cara menentukan suku bunga dari SBI ialah di tiap penjualan mekanisme lelangnya pada pasar. Hal ini biasanya dilakukan setiap bulan dan BI atau Bank Indonesia sudah menetapkan suku bunga acuan atau BI Rate untuk menjadi patokan pada tiap periode lelangnya. 

Surat berharga ini mempunyai jangka waktu paling ringkas 1 bulan, dan paling lama 12 bulan melalui perhitungan mulai dari tanggal transaksi hingga tanggal jatuh temponya. Umumnya, suku bunga dari SBI dihitung melalui cara sistem diskonto atau bunga tunggal. 

Keunggulan dan Kekurangan SBI

Sama halnya dengan instrumen investasi lainnya, SBI juga mempunyai keunggulan dan kekurangannya tersendiri yang penting untuk dipahami oleh investor sebelum membelinya. Dengan begitu, investor bisa mempertimbangkan apakah langkah menanam modal di produk ini menjadi pilihan yang ideal atau tidak. 

Berikut adalah keunggulan dari SBI.

  • Produk ini mempunyai risiko investasi cukup rendah jika dibandingkan dengan instrumen lain seperti saham ataupun reksa dana. 
  • Investor juga dapat lebih cepat memperoleh imbalan karena surat berharga ini termasuk ke dalam golongan investasi berjangka pendek. 
  • Keuntungan SBI bisa dikelola secara langsung dengan bentuk investasi lainnya. 

Sementara itu, kekurangan dari SBI adalah sebagai berikut. 

  • Lebih rentan terhadap dampak inflasi
  • Keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh terbilang rendah ketimbang instrumen investasi lain dan sebanding dengan tingkat risikonya. 

Cara Beli Sertifikat Bank Indonesia

Pada dasarnya, pembelian Sertifikat Bank Indonesia atau SBI hanya dikhususkan pada perbankan saja. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika masyarakat umum juga dapat membeli surat berharga ini. Jika kamu tertarik, kamu dapat mengunjungi perbankan ataupun pialang yang sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah serta Bank Indonesia. 

Waktu pembelian umumnya dilakukan di hari Rabu. Ketika sudah membeli surat berharga ini, kamu bisa memperjualbelikannya kembali tanpa perlu melibatkan proses balik nama. Akan tetapi, sertifikat ini dapat diperjualbelikan hanya saat masa jatuh temponya belum tiba.

Beda Sertifikat Bank Indonesia dengan Surat Utang Negara 

Telah dijelaskan sebelumnya jika SBI merupakan surat pengakuan utang dari Bank Indonesia. Lantas, apa beda SBI ini dengan SUN atau Surat Utang Negara yang juga merupakan surat pengakuan utang Bank Indonesia?

Walaupun keduanya sama-sama dapat menjadi opsi investasi yang memberikan keuntungan jangka pendek, berikut adalah perbedaan antara SBI dengan SUN. 

Aspek

SBI

SUN

Penerbit

Bank Indonesia 

Pemerintahan Indonesia

Pembeli

Umum dengan prioritas perusahaan perbankan.

Umum

Tujuan Penerbitan

Mengendalikan jumlah uang beredar serta menstabilkan nilai mata uang rupiah

Suntikan dana untuk pembangunan negara

Metode Penjualan

Lelang melalui pialang maupun perbankan yang ditunjuk

Melalui lelang serta penjualan langsung melalui pialang ataupun perbankan

SBI Adalah Pilihan Ideal untuk Rencana Investasi Jangka Pendek dan Minim Risiko

Itulah penjelasan tentang SBI yang merupakan surat berharga terbitan Bank Indonesia untuk menjaga laju inflasi. Sebagai produk investasi yang dijamin oleh Bank Indonesia, risiko membeli SBI bisa dibilang jauh lebih rendah ketimbang instrumen lain. Jadi, bagi kamu yang tertarik untuk investasi jangka pendek dengan risiko yang nyaris tidak ada, surat berharga ini layak untuk dijadikan pilihan.

Baca Juga: Pahami Surat Utang Negara Sebelum Mulai Berinvestasi

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement