Pamor investasi sebagai cara untuk mencapai tujuan keuangan dan meningkatkan kondisi finansial tak dapat dipungkiri tengah merekah di masyarakat. Banyak orang mulai menyadari akan pentingnya menanam modal demi masa depan kondisi keuangannya yang lebih baik.
Tapi, meski kesadaran akan investasi mulai dimiliki oleh banyak orang, tidak sedikit yang masih bingung tentang apa saja produk investasi yang tersedia untuk dipilih. Selain itu, tergantung jenisnya, produk investasi juga memiliki karakteristik yang perlu dipelajari agar mampu memaksimalkan hasil investasi.
Nah, jika kamu ingin tahu apa saja produk investasi yang biasa dibeli oleh investor dan juga contohnya, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Produk Investasi Pendapatan Tetap
Pada dasarnya, produk investasi bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu pendapatan tetap atau fixed income investment, dan investasi pertumbuhan atau growth income investment. Untuk jenis yang pertama, produk investasi jenis pendapatan tetap mengacu pada produk investasi dengan potensi pendapatan yang sudah pasti didapatkan oleh para investornya.
Biasanya, sumber pemasukan, pendapatan, atau imbal hasil dari produk investasi jenis ini adalah dari bunga atau kupon. Di samping itu, jika memilih untuk menanam modal di produk investasi ini, nilai uang yang diinvestasikan biasanya tidak akan menurun.
Berikut adalah contoh produk investasi jenis pendapatan tetap.
Deposito | Obligasi |
Deposito adalah produk penyimpanan dari bank yang memiliki sistem penyetoran uang di awal dan mempunyai ketentuan pencairan sesuai ketentuan yang telah disepakati atau saat jatuh tempo. Deposito termasuk sebagai produk investasi pendapatan tetap karena memberlakukan sistem bunga yang bisa didapatkan oleh investor dengan nilai yang tetap hingga jatuh tempo.
Hingga akhir periode penyimpanannya, dana yang diinvestasikan pada produk ini bisa dicairkan oleh pihak investor dengan nilai penuh ditambah imbal hasil dari suku bunga dasarnya. Karena sifatnya tersebut, deposito termasuk sebagai contoh produk investasi jenis pendapatan tetap.
|
Selain deposito, obligasi juga dikenal sebagai contoh produk investasi pendapatan tetap yang populer di kalangan investor. Obligasi bisa diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi yang ingin mendapatkan pendanaan untuk membiayai proyek tertentu.
Dengan berinvestasi di produk ini, investor bisa mendapatkan imbal hasil dari pembayaran kupon dengan bunga tertentu, sekaligus seluruh modal awal investasinya saat jatuh tempo. Investor juga bisa menanam modal pada produk reksa dana obligasi yang mencakup portofolio obligasi yang dikelola oleh Manajer Investasi dengan tujuan tertentu.
|
Produk Investasi Pertumbuhan
Selain produk investasi pendapatan tetap, ada pula produk investasi pertumbuhan atau bisa juga disebut sebagai growth income investment. Berbeda dengan jenis yang pertama, produk investasi jenis ini merujuk pada instrumen yang tak memberi hasil keuntungan atau pendapatan yang terjamin.
Melainkan, imbal hasil dari menanam modal pada produk investasi ini berasal dari selisih harga jual dan harga beli di kemudian hari. Jika harga jualnya lebih tinggi dibanding harga beli, artinya investor bisa mendulang keuntungan dari menanam modal di produk investasi ini. Sebaliknya, investor juga bisa kehilangan modal investasi atau merugi jika menjual produk investasi di harga lebih rendah dibanding harga belinya.
Tentunya, risiko penurunan nilai modal ini perlu diantisipasi dengan seoptimal mungkin oleh investor. Walaupun begitu, potensi keuntungan yang diberikan oleh produk investasi ini bisa jauh lebih menjanjikan dan setara dengan tingkat risiko yang harus ditanggung oleh pihak investor.
Berikut adalah contoh produk investasi pertumbuhan.
Investasi Saham |
Contoh produk investasi pertumbuhan yang pertama dan popular dipahami investor adalah saham. Saham atau stock adalah produk investasi yang umum diperjualbelikan di pasar modal. Nilai saham biasanya berfluktuasi seiring waktu tergantung dari performa perusahaan penerbit dan minat investor terhadapnya. Umumnya, saham diterbitkan oleh perusahaan yang membutuhkan pendanaan agar bisa membantu perkembangan bisnisnya. Penawaran saham perdana biasanya dilakukan via proses IPO atau initial public offering. Bagi investor, saham termasuk sebagai instrumen investasi berisiko tinggi yang idealnya dipilih untuk tujuan jangka panjang agar bisa memberi potensi imbal hasil menjanjikan. |
Investasi Emas |
Selain saham, emas juga termasuk sebagai produk investasi pertumbuhan karena nilainya bisa berubah seiring waktu. Hanya saja, jika dibandingkan dengan saham, nilai emas terbilang lebih stabil dan cenderung terus bertumbuh seiring waktu jika melihat dari data historisnya.
Meski begitu, investasi emas juga lebih cocok dilakukan dalam jangka panjang agar bisa memberi peluang imbal hasil yang optimal. Selain itu, karena nilainya yang relatif stabil dan mampu berkembang melampaui laju inflasi, investasi emas kerap dijadikan pilihan untuk melindungi nilai kekayaan
|
Investasi Properti | Contoh produk investasi pertumbuhan lainnya adalah properti seperti rumah, tanah, dan bangunan. Produk investasi ini juga memiliki karakteristik berupa nilai yang bisa terus berubah seiring waktu dan memberi kerugian atau keuntungan bagi para investornya tergantung dari pergerakan harga pasar terkait aset tersebut. Tapi, investasi properti juga bisa memberi keuntungan dari hasil sewa yang bisa didapatkan oleh investor seiring waktu. |
Punya Karakteristik Khusus, Sesuaikan Produk Investasi Pilihan dengan Kebutuhan
Mengacu dari hasil yang diberikannya, produk investasi pada dasarnya bisa dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu pendapatan tetap dan pertumbuhan. Kedua jenis produk investasi tersebut memiliki karakteristik khusus yang tentunya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investor. Nah, dari penjelasan diatas, semoga kamu bisa lebih tepat menentukan produk investasi pilihan agar bisa meraih imbal hasil yang optimal.