REPUBLIKA.CO.ID, Keimanan yang melemah adalah kondisi di mana seorang hamba merasa bahwa hubungannya dengan Allah SWT semakin menjauh atau tidak sekuat sebelumnya. Hal ini bisa terjadi secara perlahan-lahan tanpa disadari, atau bisa juga secara tiba-tiba karena suatu peristiwa atau perubahan dalam hidup.
Keimanan yang melemah dapat memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan seseorang, baik dari segi spiritual, mental, maupun emosional. Berikut adalah delapan tanda bahwa iman seseorang mungkin sedang melemah:
1. Banyak bicara
Terlalu banyak bicara, terutama dalam hal-hal yang tidak bermanfaat bagi keimanan, dan sering berdebat dapat mengindikasikan lemahnya keimanan.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيرا او ليصمت
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim)
2. Mudah was-was dan khawatir
Merasakan keragu-raguan berlebihan terhadap keimanan dan rasa khawatir berlebihan terhadap urusan duniawi bisa menjadi tanda lemahnya keimanan. Padahal, Alquran mendorong agar berserah diri sepenuhnya pada Allah.
Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ. وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
Artinya: "Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. (QS At-Talaq [65]:2-3)
3. Menunda taubat
Menunda atau menghindari taubat atas dosa merupakan tanda lemahnya iman. Padahal, Allah SWT pasti akan mengampuni orang-orang yang ikhlas bertaubat. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS An-Nur [24]:31)
4. Kurang bersyukur
Tidak bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya adalah tanda melemahnya iman lainnya. Karena, syukur adalah aspek fundamental dalam kehidupan orang beriman.
Allah SWT berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim [14]:7)