Jumat 23 Aug 2024 21:02 WIB

Cak Imin Mengaku Pasrah Soal Jabatan Ketum PKB

PKB akan menggelar Muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama tokoh adat Bali
Foto: Dok Ist
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama tokoh adat Bali

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku pasrah untuk melanjutkan jabatan yang diembannya. Hal itu diungkapkannya menjelang Muktamar PKB.

"Pada dasarnya saya pasrah apa pun yang menjadi pilihan-pilihan Dewan Pimpinan Cabang PKB. Saya ikut," kata pria yang akrab disapa Cak Imin sebelum berangkat ke Bali di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat (23/8/2024).

Baca Juga

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak berambisi menjadi Ketum PKB selanjutnya karena dinilai sebagai tugas berat. "Bukan soal ingin, tetapi soal tanggung jawab, sehingga saya menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh DPC," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada Muktamar PKB yang dilaksanakan di Bali mulai 24-25 Agustus 2024 terdapat agenda laporan pertanggungjawaban selama lima tahun ia menjabat sebagai ketua umum. Cak Imin mengatakan, bahwa pada agenda tersebut akan menentukan laporan kinerjanya diterima atau tidak.

"Ada satu forum yang namanya pandangan umum atas evaluasi lalu di situ nanti cabang-cabang se-Indonesia akan mengambil kesimpulan apakah lanjut atau tidak," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement