Jumat 23 Aug 2024 20:22 WIB

Unpad dan PT NGLTech Services Indonesia Berkolaborasi Temukan Hidrogen dari Pasir Silika

Penemuan ini menguatkan posisi Indonesia jadi pemain penting di sektor energi hijau

Foto udara aktivitas penambangan pasir silika (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara aktivitas penambangan pasir silika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama PT NGLTech Services Indonesia Indonesia bersama memperkenalkan inovasi terbaru dalam produksi hidrogen dari pasir silika yang tersebar banyak diseluruh Indonesia. Kedepannya, inovasi ini bisa berpotensi menjadi solusi utama dalam ketahanaan energi nasional.

Saat melakukan penelitian PT NGLTech Services Indonesia yang berada di Kawasan Industri Tegalluar, Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) ini, bekerja sama dengan tim riset Unpad yang dipimpin oleh Prof Yeni Wahyuni Hartati.

Baca Juga

“Penemuan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain penting di sektor energi hijau global, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama PT NGLTech Services Indonesia Rudiyana Supriadi Jumat (23/8).

Bahkan, menurut Rudiyana, Ilham Akbar Habibie sangat antusias dengan penemuan ini dan mengapresiasi serta mendukung sepenuhnya untuk dapat segera di industrialisasikan. Ini dikatakan putra sulung mantan Presiden BJ Habibie ini dalam sebuah workshop yang dihadiri Ilham bersama, Unpad, BRIN, PLN. KADIN, IFHE, JAPNAS, METI, MEBI dan Ormas Garda Nusantara Jaya.

Rudiyana menjelaskan, metode ini memungkinkan daur ulang pasir silika secara terus-menerus, tanpa mengurangi kualitas produksi hidrogen. Teknologi ini dipandang lebih inovatif dan efisien dibandingkan dengan pendekatan serupa yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan global yang telah berkiprah lebih dahulu. Dalam workshop tersebut, tim riset dari Unpad mendemonstrasikan proses dan reaksi kimia yang terjadi, saat pasir silika diolah hingga menghasilkan green hydrogen.

“Demonstrasi ini menunjukkan bagaimana hidrogen yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar pada genset yang telah dimodifikasi untuk berbahan bakar langsung hidrogen. Proses ini menggambarkan potensi besar green hydrogen sebagai sumber energi bersih yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, sekaligus mengurangi dampak lingkungan,” papar Rudiyana.

Rudiyana mengatakan, penemuan ini juga mendapat dukungan penuh dari Riki Ibrahim selaku Dewan Pengawas METI, serta tim BRIN yang terdiri dari Dr Eng Deni Shidqi Khaerudini dan Dr Nono Sudarsono, yang juga mewakili IFHE. “Mereka melihat inovasi ini sebagai langkah besar menuju Indonesia hijau, dengan potensi besar untuk diterapkan secara luas dan mendukung target nasional dalam mengurangi emisi karbon,” katanya.

Kolaborasi ini, akan menjadi langkah strategis dalam pengembangan energi bersih di sisi PLN. Hal ini, sejalan dengan upaya bersama untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dr Milton Pakpahan selaku Ketua MEBI menyambut antusias, temuan dan inovasi baru berupa sumber energi terbarukan. Yaitu hidrogen yang dihasilkan pasir silika yang dapat berkontribusi besar terhadap akselerasi dan peningkatan jumlah proporsi komponen EBT dalam komposisi energy primer Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki sumber dan potensi pasir silika, yang sangat besar dan tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

“Jika potensi hidrogen dari silika ini dikembangkan dan diberikan akses dan kemudahan baik secara regulasi dan insentif pendanaan serta kepastian offtaker baik Pemerintah BUMN, BUMD, swasta , masyarakat luas. Tentunya akan besar sekali manfaat nya dan dapat membantu menciptakan energi bersih,” ujar Dr Milton.

Bahan, kata Milton, ini dapat mengurangi angka impor BBM, berkontribusi pada penurunan emisi karbon, penciptaan ekonomi sirkuler dan penciptaan lapangan kerja baru. Serta, ikut memelihara lingkungan meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama di daerah perdesaan yang kaya akan sumber pasir silika.

Sementara itu Ketua KADIN Kabupaten Bandung Agus Ruslan mengatakan, bahwa energi hydrogen pasir silika yang ditemukan PT NGLTech Services Indonesia bersama tim riset Unpad yang murah, sangat dinantikan oleh industri tekstil di Kabupaten Bandung, yang kini masih banyak menggunakan batubara sebagai sumber energi.

“Kami berharap penemuan ini dapat menjadi solusi bagi kebutuhan energi hijau di industri tekstil di Kabupaten Bandung, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri di wilayah ini,” kata Agus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement