Sabtu 24 Aug 2024 18:00 WIB

Menyingkap Jejak Kebudayaan Mataram Islam

Mataram Islam mempunyai legasi yang membangun budaya di Nusantara.

Red: Erdy Nasrul
Tradisi Grebeg Syawal di halaman Keraton Kasunanan Surakarta: warisan Mataram Islam.
Foto:

Nilai-nilai yang ada dari dulu sampai sekarang masih hidup, yaitu penjagaan terhadap makam leluhur yang tanggung jawabnya ada pada dua keraton tersebut.

Dari depan manekin abdi dalem berbusana adat yang memancarkan aura kewibawaan, berjalan sedikit ke sebelah kanan terdapat sebuah tablet menyala menampilkan proses pembuatan camilan khas kembang waru yang menjadi warisan budaya tak benda Museum Kotagede sejak tahun 2019.

Jajanan lawas mirip roti itu berbentuk bunga waru dengan nama binomial Hibiscus tiliaceus. Makanan yang ada sejak masa Kerajaan Mataram Islam itu punya bentuk delapan kelopak. Kedelapan sisi kelopak mengandung makna delapan laku pemimpin yang digambarkan sebagai delapan elemen unsur alam, yaitu air, api, tanah, angin, Matahari, Bulan, langit, dan bintang.

Selain kembang waru, ada pula camilan kipo dan legomoro yang juga warisan budaya tak benda. Kipo merupakan camilan khas favorit Sultan Agung yang membawa masa keemasan bagi Mataram Islam. Kuliner itu terbuat dari tepung ketan yang di dalamnya terdapat isian kelapa dengan gula merah.