Sabtu 24 Aug 2024 15:08 WIB

Komitmen Cyber University Kembangkan Pendidikan Keamanan Siber

Cyber University berkomitmen mengembangkan pendidikan keamanan siber yang makin vital

Red: Friska Yolandha
Sinergi lembaga pendidikan dengan militer guna menjaga keamanan siber nasional, tercermin dari Kampus Fintech Pertama di Indonesia, Cyber University.
Foto: Dok Republika
Sinergi lembaga pendidikan dengan militer guna menjaga keamanan siber nasional, tercermin dari Kampus Fintech Pertama di Indonesia, Cyber University.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinergi lembaga pendidikan dengan militer guna menjaga keamanan siber nasional, tercermin dari Kampus Fintech Pertama di Indonesia, Cyber University. Menerima kunjungan Staf Personalia Markas Besar TNI Angkatan Udara (MABES AU), Kamis (22/8/2024), Cyber University berkomitmen mengembangkan pendidikan keamanan siber yang semakin vital di tengah perkembangan teknologi saat ini. 

Paban IV/Bindik Spersau, Kolonel Adm Wahju Tjahjadi, S.S., C.Fr.A., menyampaikan apresiasinya atas kesempatan untuk berbagi pengetahuan dengan Cyber University.

Baca Juga

"Kami sangat menghargai kesempatan ini untuk belajar dan berdiskusi dengan pihak universitas. Kolaborasi strategis seperti ini penting untuk meningkatkan kapabilitas personel melalui pendidikan yang berkualitas," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/8).

Lanjutnya, Kolonel Wahju menekankan bahwa melalui studi banding ini, diharapkan terjalin sinergi yang kuat dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan, khususnya yang berfokus pada peningkatan kemampuan personel TNI AU di era digital.

Melalui kunjungan ini, kedua pihak berharap dapat menciptakan fondasi kerja sama yang kokoh dalam mengembangkan pendidikan keamanan siber yang semakin vital di tengah perkembangan teknologi saat ini.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”

(QS. As-Saff ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement