Sabtu 24 Aug 2024 18:35 WIB

FIP UMJ Kukuhkan 292 Lulusan PPG

Peserta pengukuhan merupakan guru yang sudah lulus PPG dalam Jabatan Angkatan 3.

Sebanyak 292 lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ) resmi dikukuhkan.
Foto: dok Republika
Sebanyak 292 lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ) resmi dikukuhkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 292 lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ) resmi dikukuhkan. Prosesi pengukuhan dan pengambilan sumpah diselenggarakan di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMJ, Sabtu (24/8/2024).

Peserta pengukuhan dan pengambilan sumpah profesi guru merupakan guru yang sudah lulus PPG dalam Jabatan Angkatan 3 dan retaker Tahun 2023. 292 lulusan di antaranya 133 dari Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), 52 dari Program Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD), 57 dari Program Matematik, dan 22 lainnya dari Program Bahasa Inggris.

Baca Juga

Program PPG diikuti oleh guru yang belum ataupun berpengalaman mengajar hingga puluhan tahun untuk memiliki sertifikat pendidik profesional sesuai dengan amanat Undang-undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005.

Prosesi pengambilan sumpah berlangsung khidmat dipimpin langsung oleh Koordinator PPG UMJ Prof Herwina Bahar, MA., disaksikan oleh Rektor UMJ Prof. Dr. Mamun Murod Al-Barbasy, Sekretaris BPH UMJ Syahrul Hasan, M.A.P. MM. CRP., Dekan FIP UMJ Prof. Dr. Iswan, M.Si beserta jajarannya, Direktur Direktorat PPG Kemendikbudristek Ferry Maulana Putra, S.Pd., M.Ed.., Dinas Pendidikan Provisi Banten, dan civitas akademika FIP UMJ.

photo
Sebanyak 292 lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ) resmi dikukuhkan. - (dok Republika)
 

Dekan FIP UMJ Prof. Dr. Iswan, M.Si., menjelaskan bahwa program PPG merupakan upaya dalam peningkatan kapasitas seorang guru menjadi seorang pendidik profesional. Oleh karena itu, FIP UMJ berkomitmen mendukung program tersebut dengan menjadi mitra dalam penyelenggaran program PPG.

Iswan menyampaikan bahwa FIP UMJ sudah memiliki infrastruktur yang dapat mendukung berjalannya program PPG baik sumber daya manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana.

“Kami tentunya sangat mendukung program yang berupaya meningkatkan kompetensi bagi para guru. Insyallah FIP UMJ, ketika ditunjuk kami selalu siap menyelenggarakan semua program sesuai dengan aturan yang diberikan oleh Kemendikbudristek,” ungkap Iswan saat ditemui disela kegiatan pengukuhan.

Iswan menambahkan, bahwa Ia berharap hasil dari proses pembelajaran PPG dapat bermakna untuk pengembangan pendidikan yang unggul. “Semoga kalian dapat menunjukan bahwa pembelajaran bisa membantu kalian untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa,” tambah Iswan.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMJ Ma’mun Murod Al-Barbasy memberikan selamat kepada lulusan PPG. Ia mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu ikhtiar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Ia menyatakan bahwa hal tersebut seirama dengan fokus gerakan Muhammadiyah salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui bidang pendidikan. “Muhammadiyah mengambil inspirasi dari ayat Al-Quran bagaimana orang yang berilmu disejajarkan dengan orang beriman. Karena iman tanpa Ilmu itu mustahil maka itulah yang menjadi fokus sehingga mendirikan banyak kampus dan sekolah,” terang Ma’mun.

Namun, Ma’mun menyoroti sikap pemerintah yang justru masih belum mengutamakan pendidikan. Ia menyesalkan pemberian dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang hanya berkisar 20 persen.

“Kalau APN kita saat ini 3300 Triliun. Maka mestinya untuk dana pendidikan kita berkisar Rp 665 triliun. Itu angka yang luar biasa, hanya saja pengelolaan negara ini yang tidak cukup baik. Anggaran sebesar itu, lari kemana-mana tidak fokus untuk pendidikan,” lanjutnya.

Menurut data, dana terbesar untuk pendidikan hanya mendapat Rp 77,01 triliun, kemudian, dana untuk lembaga Kemendikbud Rp 98,99 triliun, Kementerian tidak terkait dengan pendidikan 95 Triliun, belanja non kementerian lembaga Rp 47,31 triliun, dan transfer ke daerah seperti dana desa itu berjumlah 346 Triliun.

“Artinya mayoritas tidak untuk pendidikan. Saya membayangkan jika anggaran difokuskan kepada pendidikan. Maka, kita akan bisa berada diatas Malaysia,” ucapnya.

Lebih dari itu, Ia berharap pendidikan PPG menjadi angin segar dalam upaya membantu peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. “Semoga tetap menjalankan tugas dengan baik usai dilantik dan ada manfaat yang baik dari sertikasi yang telah diperoleh,” pungkasnya.

Dalam sesi lain, Direktur Direktorat PPG Kemendikbudristek Ferry Maulana Putra menyampaikan orasi ilmiah. Dalam orasinya, ia menegaskan bahwa tujuan program peningkatan kompetensi melalui PPG untuk mewujudkan visi guru Indonesia. Visi ini yaitu menjadikan manusia Indonesia yang unggul.

“Untuk mewujudkan itu kuncinya ialah guru harus profesional dan sejahtera,”tegasnya.

Pelaksanaan pengambilan sumpah profesi guru ditutup dengan penampilan dari para lulusan PPG FIP UMJ. Tidak hanya itu, sesi juga ditutup dengan foto bersama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement