Sabtu 24 Aug 2024 21:35 WIB

Pidato di Kongres Ke-6 PAN, Prabowo Singgung Nilai 11 yang Diberikan Anies

Walaupun kita mengalami kekalahan berkali-kali, kau tetap di sebelahku.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri penutupan Kongres ke-6 PAN di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024) malam WIB.
Foto: Republika.co.id/Bayu Adji Prihammanda
Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri penutupan Kongres ke-6 PAN di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Terpilih Prabowo Subianto kembali mengungkit pemberian nilai 11 dari 100 yang diberikan kepadanya oleh calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan saat debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Padahal, hal itu telah terjadi berbulan-bulan silam.

Ketua umum DPP Partai Gerindra itu mengaku tak masalah diberikan nilai 11 oleh Anies. Pasalnya, saat ini, mayoritas rakyat Indonesia terbukti telah memilihnya untuk menjadi presiden.

Baca Juga

"Jadi saya enggak ada masalah diberi nilai 11, enggak apa apa. Sungguh, sungguh. Saya enggak apa-apa, karena rakyat beri nilai saya 58,58 persen," kata dia saat memberikan sambutan di penutupan Kongres ke-6 PAN, Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024) malam WIB.

Prabowo mengaku tak masalah apabila banyak yang pihak yang menghina atau mengejeknya. Pasalnya, ia telah menyerahkan jiwa dan nyawanya untuk bangsa Indonesia. Karena itu, sebagai seorang pejuang, ia tak pernah sekali pun menyimpan dendam kepada pihak lainnya.

"Seorang pejuang, seorang pendekar, harus berani, tapi tidak boleh benci dan tidak boleh dendam," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga berterima kasih kepadan PAN yang selalu konsisten mendukung selama 15 tahun terakhir. Meski telah berkali-kali kalah, PAN disebut tetap setia di sampingnya. "Terima kasih. Walaupun kita mengalami kekalahan berkali-kali, kau tetap di sebelahku," ujar Prabowo.

Tidak hanya itu, Prabowo juga berbagi pengalaman kalah dua kali pada Pilpres 2014 dan 2019. Dia mengaitkannya dengan pihak-pihak tertentu yang mencoba untuk mengadu domba antara dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ada yang mau jelek-jelekin Pak Jokowi, saya ini lawannya Pak Jokowi dua kali dikalahkan bersama PAN, iya kan? Emang enak kalah? Sedih kan? Tapi setelah saya lihat dari deket pekerjaan beliau, selalu dicari-cari kesalahan, ini akan mengalami, dicari-cari pihak keluarga, sing becik ketitik olo ketoro," kata Prabowo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement