REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Mahasiswa Universitas Balikpapan (Uniba) sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki sense of crisis jika menemukan hal-hal yang menyimpang di lingkungannya, seperti penyebaran paham terorisme. Hal tersebut agar paham paham tersebut tidak menyebar di lingkungan kampus.
“Mahasiswa tentunya harus punya kepekaan untuk bisa mengenali tanda-tanda yang sudah mengarah kepada intolaran itu seperti apa, minimal kepada dirinya sendiri dan juga di lingkungannya, baik di lingkungan teman-temannya dan juga lingkungan di keluarganya,” ujar Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Mayjen TNI Roedy Widodo, saat menjadi narasumber pada acara Kuliah Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Balikpapan Tahun 2024.
Acara yang diikuti sebanyak 40 mahasiswa baru dengan mengambil Tema “Menyiapkan Mahasiswa Baru sebagai Generasi yang Tangguh, Berkarakter, Kreatif dan Inovatif, Menuju Kompetisi Gerbang Emas Ibu Kota Nusantara (IKN)” ini berlangsung di Auditorium Uniba, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (16/8/2024).
Menurutnya, kepekaan-kepekaan ini tentunya harus dipertajam oleh para individu-individu para mahasiswa. “Sehingga paham-paham intoleransi dan sebagainya tadi tidak masuk ke lingkungan individu, kampus ataupun keluarga dan bangsa Indonesia,” ujarnya.