Ahad 25 Aug 2024 14:09 WIB

Beredar Video Bahan Bakar Pesawat Garuda Indonesia Tumpah, Ini Penjelasan Manajemen

PIC segera mengambil keputusan untuk pesawat Return to Apron.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar sebuah video di media sosial perihal adanya armada Garuda Indonesia yang mengalami tumpahan/luapan bahan bakar avtur di salah satu sisi bagian pesawat. Sehubungan dengan itu manajemen buka suara.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan pesawat tersebut dengan nomor penerbangan GA-174, melayani rute Jakarta - Pekanbaru. Jadwal keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu (24/8/2024) pukul 11.50 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II pukul 13.35 WIB. Terbang dengan menggunakan armada PK-GFW.

Baca Juga

Irfan menerangkan adanya temuan itu diketahui oleh Pilot in Command (PIC) pada saat sedang melakukan prosedur rutin verifikasi jumlah isian avtur di dalam pesawat. Ini sebagai bagian dari kesiapan akhir awak pesawat sebelum melakukan proses take off. "Prosedur merupakan bagian dari manual tata laksana safety sebelum pesawat lepas landas," kata tokoh berusia 59 tahun itu, dalam keterangan resmi perusahaannya, ditulis pada Ahad (25/8/2024).

Setelah mengetahui adanya temuan tersebut yang juga didukung oleh laporan visual dari salah satu penumpang, maka dengan mengedepankan fokus aspek keselamatan dan safety, PIC segera mengambil keputusan untuk pesawat Return to Apron (RTA). Ini guna melakukan inspeksi secara menyeluruh terkait temuan indikasi tumpahan/luapan bahan bakar itu.

Irfan memastikan para penumpang GA-174 yang berjumlah 135 orang, telah diterbangkan kembali dengan pesawat pengganti PK-GMM. Tepatnya pada Sabtu (24/8/2024) pukul 14.00 WIB dan dijadwalkan tiba pada pukul 15.45 WIB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement