REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) melaksanakan Pelantikan Pengurus Pusat (PP) KAFEGAMA Periode 2024-2027. Pelantikan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke IV KAFEGAMA yang telah terlaksana pada 4 Mei 2024 lalu. Munas tersebut memutuskan dan menetapkan Friderica Widyasari Dewi (KAFEGAMA 94) sebagai Ketua Umum PP KAFEGAMA periode 2024-2027. Friderica juga saat ini menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pelantikan tersebut diselenggarakan di Sasono Adiguno Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang dihadiri sekitar 500 orang yang terdiri dari unsur Pengurus
Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), PP
KAFEGAMA baik di tingkat pusat dan daerah serta segenap alumni FEB UGM
yang berasal dari Jakarta dan daerah lainnya. Ketua Umum beserta jajaran PP
KAFEGAMA dilantik oleh Anton Mart Irianto selaku Ketua Bidang Organisasi
PP KAGAMA dan berita acara pelantikan ditandatangani oleh Ganjar Pranowo
selaku Ketua Umum PP KAGAMA.
Setelah resmi dilantik, dalam sambutannya Kiki, sapaan Friderica Widyasari
Dewi, mengajak seluruh alumni FEB UGM yang hadir untuk bersyukur
dan berterima kasih kepada guru besar dan dosen yang telah mendidik,
memberikan contoh dan membimbing para mahasiswa dan alumni yang telah
mencetak alumni yang sukses dan menjadi alumni calon-calon pemimpin negeri
di masa yang akan datang. Kiki juga menyampaikan komitmen kepengurusan
KAFEGAMA periode 2024-2027 yang akan melanjutkan program strategi
KAFEGAMA yaitu MIGUNANI.
“Sebagai wujud rasa syukur dan ucapan terima kasih kita kepada para dosen dan
almamater, kita serius dalam wadah yang telah disediakan yang bernama
KAFEGAMA ini sebagai organisasi perkumpulan Alumni FEB UGM. Kami
dalam kepemimpinan di periode ini (2024-2027) memiliki komitmen untuk
melanjutkan dan meningkatkan program-program KAFEGAMA di periode
sebelumnya yaitu MIGUNANI, Member Pride, Innovative Learning,
Government & Policy Brief, UMKM Jaya & Digital, Network Organization,
Alumnae Succsess, New Funding, dan Institution Shine," ucap Kiki.
Pada akhir sambutannya, Kiki juga mengajak seluruh alumni FEB UGM lintas
generasi dan angkatan untuk ikut aktif dalam mendukung program-program
KAFEGAMA dan melanjutkan dedikasi dan kontribusi kepada almamater
UGM tercinta, KAFEGAMA, Bangsa, dan Negara.
“Kami di pengurusan ini juga mengajak kepada seluruh KAFEGAMA
khususnya para milenial dan gen Z, untuk aktif di Kafegama, baik secara
pemikiran, tenaga, dan lain sebagainya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Dekan FEB UGM, Prof Didi Achjari, memberikan
sambutan dan menyampaikan harapan serta pesan pentingnya sinergi dan
kolaborasi. Didi menegaskan bahwa pelantikan ini bukan hanya sekadar
seremoni, tetapi juga momentum untuk memperkuat sinergi antara alumni
dengan almamater, baik yang berada di sektor pemerintahan maupun swasta.
“Kehadiran Kami disini dengan dua tujuan utama: pertama, mendukung dan
merestui pelantikan pengurus baru, dan kedua, mendengar pengalaman dari para
senior kita,” ujar Didi.
Didi menyoroti peran inspiratif para tokoh senior, seperti Prof Boediono, Prof
J. Soedrajad Djiwandono, dan Perry Warjiyo yang telah banyak memberikan
contoh dan kontribusi untuk mendukung para alumni dan sivitas akademika.
“Kami berharap kerja sama yang sudah terjalin dapat semakin diperkuat,
terutama dalam kegiatan yang berdampak sosial tinggi, baik di sektor
pemerintah maupun swasta," katanya.
Ketua Umum PP KAGAMA, Ganjar Pranowo, dalam sambutannya
menyampaikan apresiasi atas kiprah KAFEGAMA yang tidak saja menyasar
kepada keluarga besar FEB UGM, tetapi kepada keluarga besar UGM (sivitas
akademika, alumni dan keluarga) serta masyarakat, bangsa dan negara. Ia
menegaskan bahwa kekuatan alumni UGM, khususnya dari FEB telah terbukti
melalui peran mereka di berbagai sektor, baik di pemerintahan maupun dunia
usaha, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Sebagai Ketua Umum KAGAMA, kami mengucapkan terima kasih kepada
seluruh Alumni FEB UGM atas dedikasi dan kontribusi nya baik kepada
KAGAMA, UGM, dan masyarakat yang selalu hadir untuk memberikan solusi
dari masalah yang ada, terutama saat pandemi covid-19 lalu yang luar biasa dan
pasca pandemi tersebut KAFEGAMA selalu hadir untuk membantu kita semua”
ucap Ganjar.
Acara pelantikan dilanjutkan dengan sesi serah terima jabatan secara simbolis
dari Ketua Umum KAFEGAMA periode sebelumnya Perry Warjiyo
(KAFEGAMA 77) yang juga merupakan Gubernur Bank Indonesia kepada
Ketua Umum terpilih, Friderica Widyasari Dewi dengan penyerahan Pataka
KAFEGAMA dan Akta Penyesuaian organisasi dari Kementerian Hukum dan
Ham (Kemenkumham).
Setelah acara pelantikan dan serah terima jabatan, acara dilanjutkan dengan
talkshow yang dikemas dalam KAFEGAMA LEADER’S INSIGHT dengan
menghadirkan tiga begawan ekonomi nasional, yaitu Prof. Boediono, Wakil
Presiden Republik Indonesia ke-11 (KAFEGAMA 62), Prof J Soedradjad
Djiwandono, Gubernur Bank Indonesia 1993-1998 (KAFEGAMA 63), dan
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia saat ini (KAFEGAMA 77) untuk
menyampaikan wisdom nya masing-masing.
Pemaparan pertama oleh Prof Boediono yang menyampaikan rasa bahagianya
kembali berkumpul dengan para Alumni FEB UGM dan mengucapkan selamat
atas transisi kepengurusan yang baru.
“Senang sekali pada hari ini saya dapat ikut menyaksikan pelantikan pengurus
baru KAFEGAMA 2024-2027. Saya sampaikan selamat dan selamat bekerja
kepada seluruh jajaran pengurus baru, semoga sukses dalam melaksanakan misi
yang dipercayakan oleh para anggota KAFEGAMA kepada saudara-saudara
sekalian," ujar Boediono.
Pada paparannya, Prof Boediono juga menyampaikan pengalamannya saat
berkuliah di FEB UGM yang sangat dinamis dan menyenangkan serta yang
sangat aktif memberikan rekomendasi berupa tulisan ilmiah dan buku-buku
lainnya.
“Pada waktu itu suasana fakultas kita sangat hidup, sangat dinamis dan bagi
saya pribadi, sangat menyenangkan. Berbagai inovasi baru di bidang silabus,
kurikulum dan sistem pengajaran di-introdusir, di-ujicoba, dimotori oleh dosendosen muda yang baru kembali dari pendidikan dan oleh serangkaian dosen
tamu dari luar negeri yang didatangkan oleh Rockefeller Foundation. Kegiatan
penelitian terutama penelitian lapangan juga banyak dilakukan umumnya
merupakan pesanan dari instansi-instansi Pemerintah. Para dosen juga mulai
menulis berbagai buku-buku teks yang kemudian ternyata laku dan dipakai luas
di berbagai perguruan tinggi di tanah air," kata Boediono.
Prof Boediono melanjutkan dengan berbagi cerita tentang dua peristiwa penting
yang bernuansa kebijakan ekonomi, peristiwa pertama pada tahun 1970 dan
1980, peristiwa kedua saat 2008-2009, yang dapat memberi pelajaran berharga
bagi kita, untuk menghadapi masalah-masalah yang timbul sekarang dan di
masa mendatang.