Senin 26 Aug 2024 01:00 WIB

Berapa Sebenarnya Jumlah Rakaat Sholat Tahajud yang Paling Afdhal?

Sholat tahajud memiliki keutamaan yang luar biasa.

Umat muslim membaca Alquran di dalam tenda saat beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1444 H di Masjid Habiburrahman, Jalan Kapten Tata Natanegara, Cicendo, Kota Bandung, Rabu (12/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya Bulan Suci Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Umat muslim membaca Alquran di dalam tenda saat beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1444 H di Masjid Habiburrahman, Jalan Kapten Tata Natanegara, Cicendo, Kota Bandung, Rabu (12/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya Bulan Suci Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW mengimbau umatnya untuk membiasakan sholat tahajud mengingat sholat  yang satu ini meski sunah, tetapi merupakan wujud ketaqwaan dan cinta seorang hamba kepada Allah SWT.

Sholat tahajud sering dianggap shalat sunah yang sangat berat untuk dilakukan, karena sholat sunnah ini dilakukan pada malam hari, ketika kebanyakan manusia tengah tertidur lelap setelah lelah bekerja pada siang hari. 

Baca Juga

Karena itu, tahajud ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Hanya orang yang bertakwa dan cinta kepada Allah SWT yang mampu melaksanakan sholat tahajud terus menerus setiap malam.

Jumlah rakaat sholat tahajud 

Mengenai jumlah rakaat sholat tahajud ini amat beragam bilangannya. Berikut ini dikutip dari buku “Terapi Shalat Tahajud” oleh Moh. Sholeh, diuraikan hanya beberapa model jumlah rakaat sholat tahajud yang dipandang bersumber pada hadis yang sahih dan terkenal di kalangan kaum muslimin.

Telah berkata Aisyah, "Bahwasanya Rasulullah Saw pernah shalat antara waktu Isya dan Shubuh sebelas rakaat, yaitu beliau beri salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau sembahyang witir satu rakaat" (HR Bukhari).

photo
Umat muslim menunaikan Shalat Qiyamul Lail saat beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1444 H di Masjid Habiburrahman, Jalan Kapten Tata Natanegara, Cicendo, Kota Bandung, Rabu (12/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya Bulan Suci Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Telah berkata Aisyah, "Bahwasanya Rasulullah Saw. pernah shalat malam tiga belas rakaat. Dari tiga belas rakaat itu, beliau shalat witir lima rakaat, dan tidak duduk di antara rakaat-rakaat itu, ecuali pada rakaat terakhir” (HR Bukhari dan Muslim).

Telah berkata Aisyah, "Bahwasanya Rasulullah Saw. pernah shalat tahajud empat rakaat, tetapi jangan engkau tanya bagusnya dan panjangnya, kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan kau tanya bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat witir tiga rakaat" (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga hadits tersebut menunjukkan bervariasinya bilangan rakaat dan model yang ditempuh Rasulullah Saw dalam menjalankan shalat tahajud.  

 

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement